Home / Historia

Minggu, 28 November 2021 - 18:56 WIB

Hari ini, 79 tahun silam, AL Perancis Hancurkan Sendiri Kapal-kapal Perangnya

DeFacto.id – Pada hari ini, 28 November 1942, Angkatan Laut Perancis menghancurkan sendiri kapal-kapal perang kebanggaan mereka.

Tindakan pengrusakan ini guna menghindari pihak Nazi-Jerman merebut dan menggunakan kapal tersebut untuk keperluan perang.

Dua tahun sebelumnya, 22 Juni 1940, Perancis bertekuk lutut pada Jerman dalam serbuan darat yang sangat cepat. Pasukan Jerman mampu mengalahkan AB Perancis hanya dalam waktu 6 minggu.

Oleh Hitler Perancis kemudian dibagi dua. Sebagian barat dan utara dalam penguasaan penuh Jerman, sedang separuh sisanya, sisi timur dan selatan diberikan pada negara baru – pemerintahan boneka – Perancis, dengan nama France Fichy.

On this day: Germany invades Vichy France

Jerman mendapat untung sangat besar dengan aneksasi ini. Perancis adalah lumbung makanan. Gandum sangat melimpah, daging dan juga anggur yang enak. Hasil lainnya adalah karet yang didatangkan dari kawasan indocina yang saat itu masih milik Perancis.

Karet sangat penting bagi mesin perang. Jutaan ban diproduksi untuk memasok truk, sepeda motor, mobil dan kebutuhan suku cadang tank dan kapal perang.

Baca Juga  Soultan Saladin Siap Hadapi Gusti Randa Cs di Polisi Maupun Pengadilan

Angkatan Laut Perancis merasa tak lagi memiliki ‘tuan’. Mereka menolak bergabung dengan Jerman, namun juga tak mau bekerja di bawah pemerintahan boneka.

Maka, tindakan penghancuran adalah pilihan pahit yang harus ditempuh.

Pada hari itu dihancurkan 77 kapal, termasuk 3 battleship, 7 kapal penjelajah, 15 kapal perusak, 13 kapal terpedo dan 12 kapal selam.

Sebagian besar anggota AL-nya kemudian lari ke Inggris dan bergabung dalam pemerintahan Perancis ‘Perjuangan’ atau kerap disebut ‘Free France’ di tanah Inggris yang dipimpin oleh jendral Charles de Gaulle.

Serbuan sekutu pada wilayah Perancis barat yang dikuasai Jerman pada 6 Juni 1944 adalah upaya Amerika, Inggris, Kanada  dan 36 negara lainnya untuk membebaskan kembali tanah Perancis.

Pasukan Perancis yang selama ini berjuang dari luar negeri juga turut dalam serbuan itu.

Ibukota Paris baru bisa dibebaskan dan benar-benar bisa dikuasai kembali pada tanggal 26 Agustus 1944, setelah selama 4 tahun hidup dalam penjajahan Nazi-Jerman. *Gun

Baca Juga  Busana Karung Terigu

DeFacto.id – Pada hari ini, 28 November 1942, Angkatan Laut Perancis menghancurkan sendiri kapal-kapal perang kebanggaan mereka.

Tindakan pengrusakan ini guna menghindari pihak Nazi-Jerman merebut dan menggunakan kapal tersebut untuk keperluan perang.

Dua tahun sebelumnya, 22 Juni 1940, Perancis bertekuk lutut pada Jerman dalam serbuan darat yang sangat cepat. Pasukan Jerman mampu mengalahkan AB Perancis hanya dalam waktu 6 minggu.

Oleh Hitler Perancis kemudian dibagi dua. Sebagian barat dan utara dalam penguasaan penuh Jerman, sedang separuh sisanya, sisi timur dan selatan diberikan pada negara baru – pemerintahan boneka – Perancis, dengan nama France Fichy.

Jerman mendapat untung sangat besar dengan aneksasi ini. Perancis adalah lumbung makanan. Gandum sangat melimpah, daging dan juga anggur yang enak. Hasil lainnya adalah karet yang didatangkan dari kawasan indocina yang saat itu masih milik Perancis.

Karet sangat penting bagi mesin perang. Jutaan ban diproduksi untuk memasok truk, sepeda motor, mobil dan kebutuhan suku cadang tank dan kapal perang.

Baca Juga  Clinton dan Kennedy

Angkatan Laut Perancis merasa tak lagi memiliki ‘tuan’. Mereka menolak bergabung dengan Jerman, namun juga tak mau bekerja di bawah pemerintahan boneka.

Maka, tindakan penghancuran adalah pilihan pahit yang harus ditempuh.

Pada hari itu dihancurkan 77 kapal, termasuk 3 battleship, 7 kapal penjelajah, 15 kapal perusak, 13 kapal terpedo dan 12 kapal selam.

Sebagian besar anggota AL-nya kemudian lari ke Inggris dan bergabung dalam pemerintahan Perancis ‘Perjuangan’ atau kerap disebut ‘Free France’ di tanah Inggris yang dipimpin oleh jendral Charles de Gaulle.

Serbuan sekutu pada wilayah Perancis barat yang dikuasai Jerman pada 6 Juni 1944 adalah upaya Amerika, Inggris, Kanada  dan 36 negara lainnya untuk membebaskan kembali tanah Perancis.

Pasukan Perancis yang selama ini berjuang dari luar negeri juga turut dalam serbuan itu.

Ibukota Paris baru bisa dibebaskan dan benar-benar bisa dikuasai kembali pada tanggal 26 Agustus 1944, setelah selama 4 tahun hidup dalam penjajahan Nazi-Jerman. *Gun

Share :

Baca Juga

Historia

Kisah Adi Soetjipto dan Hanandjoedin Membawa Kabur Pesawat Pembom!

Historia

Berpulangnya Jendral Oerip, Peletak Dasar TNI Profesional

Historia

Olimpiade Berlin 1936, Liputan Televisi Pertama Kali di Dunia
Laksamana Sukardi

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Berpikir Merdeka dan Independen

Historia

Daan Mogot, Pahlawan Muda Yang Bertahan Dengan Peluru Terakhir

Historia

Jembatan Bailey, Jembatan Gerak Cepat

Historia

Busana Karung Terigu

Historia

Clinton dan Kennedy