Home / Berita

Jumat, 12 November 2021 - 17:20 WIB

Fahri Hamzah: Oposisi di DPR Mati Gaya Padahal Skandal demi Skandal Terjadi

Fahri Hamzah di Pantai Gelora, Sumbawa, NTB

Fahri Hamzah di Pantai Gelora, Sumbawa, NTB

Foto-foto Instagram @FahriHamzah

DeFACTO.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, geram melihat interupsi anggota DPR Fraksi PKS Fahmi Alaydroes yang diabaikan Ketua DPR Puan Maharani berujung permintaan maaf. Fahri yang juga mantan elite PKS itu menyebut legislatif sekarang ini penuh basa-basi dan tidak mampu mengawasi pemerintahan.

Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum Partai Gelora

Padahal, menurut Fahri, sebenarnya Presiden Joko Widodo pernah bicara kepadanya  menginginkan adanya oposisi vokal atau menurut Fahri oposisi hidup. Ingin agar legislatif mengawasi menteri di kabinetnya.

“Karena Pak Jokowi sendiri merasa kalau parlemen itu enggak ngawasin menteri-menterinya. Lha terus Pak Jokowi  apa mampu mengawasi menteri-menterinya? Begitu pikir Pak Jokowi. Itu Pak Jokowi ngomong ke saya ya. Pak Jokowi  berkepentingan oposisi itu hidup supaya menteri-menterinya ada yang jagain,” kata Fahri.

Baca Juga  Berkas Sudah P21 Penyidik Polda Banten Malah Undang Gelar Perkara Lagi

Oleh karena itu, “Kita perlu menggali alam bawah sadar para politisi kita di Senayan, karena nampaknya setelah dua tahun ini relatif tidak mampu mengawasi jalannya pemerintahan.  Dan sepertinya Senayan akhirnya mencari kesibukan lain yang saya sebut sebagai sibuk menjadi penyalur bantuan dan aspirasi dari negara atau dari eksekutif,” kata Fahri lugas.

Kegeraman Fahri Hamzah pada DPR saat ini, tampak jelas pada tulisannya di instagram. Berikut ini petikannya.

Fahri Hamzah geram oposisi di DPR mati gaya

DPR Daulat Kuasa Rakyat.

“Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem. Bukan minta maaf. Jangan selalu menyesali jumlah yang sedikit atau kecil. Kalau kalian benar, kalian banyak, kalian mayoritas.

Lembaga sekelas DPR RI  sudah dibikinkan Mahkamah Kehormatan. Dan setahu saya cukup independen karena dipimpin oleh yang katanya oposisi.

Baca Juga  Anas Urbaningrum : "Sehebat Apapun Skenario Manusia, Tidak Sehebat Skenario Tuhan!"

Masalahnya kalau penakut gak usah bilang kami kecil, kalah voting dll.Sudah terlalu banyak masalah yang harus diusut dan bisa menjadi skandal. Tapi kalau sedikit-sedikit minta maaf yah bagaimana jadinya rakyat? Bisakah kami menitip nasib pada kalian? Buat apa kami memilih kalian? Itulah pertanyaan yang sekarang meragukan kerja dewan.

Hei anggota dewan, belajarlah oposisi dari burung. Karena kecil kalian  bisa terbang, akal adalah sayap-sayap kalian, kepakkanlah sambil bersiul bernyanyi,d an kekuasan yang besar bisa dibikin mati akal.

Rakyat kan pengennya nonton kalian. Rakyat membayangkan sebuah pertarungan yang asik, seperti burung kecil melawan ayam besar itu.. kok malah kalian diem aja?

Rakyat melalui negara menggaji kalian, dicukupkan semuanya, diberi kekebalan. Diberi sebutan “terhormat”. Itu semua karena kalian diminta menyambung suara dan perasaan rakyat di depan keangkuhan kekuasaan yang menindas.

Baca Juga  CINTA, PERKAWINAN dan TOLSTOY

Tapi mengapa kalian mati gaya? Di TPS dulu ada 2 yg kita coblos: eksekutif (untuk kelola kekuasan dan anggaran) lalu legislatif (untuk mengawasi). Jadi rakyat tidak bisa dibebani tugas ngawasi karena tugas itu sudah diserahkan ke legislatif. Trus ngapain kita nyoblos kalian wahai anggota dewan yg terhormat?

Dalam sejarah kita, Dewan, khususnya DPR RI adalah perwujudan Daulat Rakyat. Di sini kedaulatan rakyat dinampakkan. Bahwa rakyat adalah pemilik kekuasaan dan hak pada dasarnya.

Maka itu harus nampak dalam pengelolaan negara. Dewan harus nampak gagah. Nampak berguna!

Jika Daulat Rakyat tak tampak. Dan Daulat Partai yang tampak seperti basa basi dalam paripurna itu, maka alarm merah perlu dinyalakan. Wajah persekongkolan tiba-tiba muncul bahwa ternyata prilaku mereka sudah diatur.  Dan batas-batas yg mereka buat akan membuat tuntutan rakyat takkan sampai.”* Zen Sebastian

Share :

Baca Juga

Berita

Dukung Penanganan Bencana Gunung Lewotobi, Frekuensi Penyeberangan Ditingkatkan

Berita

Anggiat Pasaribu Yang Ribut Dengan Arteria Dahlan Bukan Istri Jendral
Steven Spielberg

Berita

Steven Spielberg Jelaskan Mengapa Menyutradarai ‘West Side Story’

Berita

Ketua Komite I: DPD RI Puji Kecerdasan dan Gerak Cepat AHY Tangani Permasalah Tanah
BTS

Berita

Boy Band Superstar Korea, BTS Ambil Cuti hingga Konser Selanjutnya

Berita

“Santo Messi”, Sang Penyelamat Argentina!
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Metastase Budidaya KKN
Joe Biden

Berita

Polip Usus Besar Presiden AS Joe Biden Termasuk Lesi Jinak