Home / Bisnis & Kuliner

Selasa, 23 November 2021 - 20:25 WIB

Eat House Makin Nggrowing dan Ngglowing

Eat House and Resto milik Musa Henri

Eat House and Resto milik Musa Henri

DeFACTO.id – Gumregah. Begitulah kalangan pengusaha dlam menyikapi kondisi pandemi yang mulai melandai. Tak ketinggalan bos Eat House Cafe and Resto.

Kali ini Eat House yang berada di Jalan Diponegoro 1 Caruban ini angsung membuka paket Pesta Kebun. Harga yang dipatok pun relatif terjangkaau, mulai Rp 30 ribu.

Musa Henri termasuk pengusaha nyeni dan peduli kesenian. Seniman lukis Madiun Petarung Kehidupan yang dipandegani Make Yoka, setidaknya tahun ini sudah 2 kali mendapat fasilitas pameran di situ.

Eat House juga sering mengadakan even  yang berkonsep seni tradisional seperti tari, dongkrek, wayang kulit anak, gambyong anak-anak. Tak ketinggalan juga memfasilitasi  seni kekinian yang biasa dibawakan anak muda.   Termasuk musik kekinian.

Baca Juga  Sate Jamur dan Tahu Kesukaan Bu Inda Raya Wakil Walikota Madiun

‘’Tujuan saya  selain ingin melestarikan budaya tradisional Juga ingin memberikan tempat bagi para pelaku seni untuk menunjukan bakat-bakat seni mereka,’’ kata Musa.

Pun juga  membuat pengunjung Eat House alias Eat4Nation sendiri agar tidak bosen, lantaran  disuguhi nuasa dan hiburan yang begitu-begitu saja. Saat ini Eat House sudah menambah konsep baru yaitu out door datau pesta  kebun. Paket ini  bisa  untuk acara -acara apapun. Termasuk  pernikahan ,ulang tahun dan lain lain.  Peminat gratis tanpa dipungut biaya. Tentu urusan makan minum ya harus memesan di situ. Karena itulah sekarang ini bisa dikatakan Eat House Grow and glow.

Dari Gudang

Baca Juga  Masyarakat Kota Madiun Mulai Menggeliat

Eat house didirikan berawal dari ketidaksengajaan. Semula Musa Hendri pengusaha toko elektronik. Ia  memiliki gudang yang tidak terpakai, lalu berencana akan menyewakannya. Namun  salah satu dari teman istrinya mengusulkan untuk memakai gudang itu dengan  membuka usaha rumah makan saja. Lalu Musa Hendri menyulap gudang tersebut menjadi rumah makan yang berkonsep seni dan badaya tradisional. Semua ide dan konsep seratus persen dari dirinya  sendiri.

Kini usahanya membuahkan hasil.apalagi ia sangat piawai dalam membuat konsep acara, pun juga meracik menu-menu unggulan yang disukai knsumennya. Dari  menu-menu tradisional, menu lndonesia dengan harga yang ramah untuk kantong tapi rasanya tidak kalah dengan rumah makan bertaraf bintang 5.

Baca Juga  Batik Kenongorejo, Hidup Enggan Mati Tak Mau

Musa Hendri tidak segan-segan turun langsung ke dapur untuk mengontrol kebersihan tempat maupun  kebersihan dalam proses memasak sampai penyajiannya.  Itu  dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para konsumen. ‘

’Sebenarnya omzetnya tidak begitu besar, sebulan kisaran  20 jutaan,’’ ungkapnya.

Tapi bukan itu yang utama. Terpenting baginya adalah bisa ikut nguri-uri budaya tradisional. Dan tak kalah pentingnya adalah bagaimana karyawan tetap bisa bekerja. Meski pandemi merorakporandkan ekonomi, Musa tetap bertahan. Eat House tetap buka dengan menjalankan protokol kesehatan.

‘’Kelangsungan kehidupan karyawan bergantung juga dari beroperasinya Eat House. Karena itu kami tak merumahkan karyawan, kecuali mereka keluar sendiri’’ ujarnya.* Yuliana

Share :

Baca Juga

Bisnis & Kuliner

Dari Cameraman TV Beralih Jadi Pedagang Mi Ayam

Bisnis & Kuliner

Moto Village, Mall dan Tempat Kongkow Para Biker Moge
Soto Cuwo

Bisnis & Kuliner

Soto Cuwo Lengkapi Kuliner di Madiun Raya
KIM JONG UN

Berita

Kim Jong Un: Korea Utara Ternakkan Angsa Hitam untuk Pasokan Krisis Pangan
Tatang

Berita

Garden Consultant Indonesia dari Cihideung hingga Korea
Pujasera Jiwan

Berita

Pujasera Jiwan Milik BUMDesa dengan Manajemen Kekinian
Mabk Upik

Bisnis & Kuliner

Kue Semprong, Camilan Tradisional Ndesa Incar Kaum Milenial

Bisnis & Kuliner

Rujak Natsepa, Kuliner Andalan dari Pantai Natsepa, Maluku Tengah