Jakarta, Defacto – Kamis (20/3/2025) sore, suasana di Likewise Coffee cukup ramai. Beberapa meja yang ada di sana telah terisi oleh pengunjung yang sedang menanti berbuka puasa.

Beberapa menit sebelum azan Maghrib terdengar, para karyawan sibuk mengantarkan makanan dan minuman para pengunjung. Yang menarik, salah seorang dari “pelayan” itu, adalah seorang lelaki muda ganteng yang mengenakan T’shirt hitam polos.
Belakangan ketahuan, lelaki itu adalah Andri Cahyono Wibowo, pemilik kedai kopi yang terletak di Jl. Pejaten Raya No.19 A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Yah, kebetulan ini mau buka puasa, banyak pengunjung yang datang. Semua karyawan sibuk, jadi saya turun tangan ikut membantu,” kata Andri sambil meletakkan mangkuk berisi tongseng pesanan pengunjung.
Kesibukan Andri di Likewise Coffee Kamis kemarin, sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan. Bila ada waktu luang, dia selalu memberikan waktunya di kedai kopi milik isterinya itu. Kebetulan saat ini isterinya yang seorang pengusaha kopi sedang mengantar anaknya ke Italia, untuk kegiatan olahraga otomotif.
Diakui Andri, dirinya tidak begitu memahami seluk-beluk bisnis kopi. Isterinyalah yang lebih tahu. Karena Andri sendiri memiliki bisnis yang jauh lebih besar dari sekedar kedai kopi. Tetapi lelaki humble ini meminta agar bisnisnya utamanya itu tak perlu diekspos. Andri lebih tertarik berbicara tentang kedai kopi, di mana ia menerima tamu-tamunya kemarin, sebelum bertemu dengan partner bisnisnya.
Likewise Coffe menurutnya berdiri sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sebelumnya, isterinya mengambil franchise merek kopi lain. Tetapi belakangan banyak gerai-gerai kopi tersebut yang tutup, ia dan isterinya lalu mendirikan Likewise Coffee. Namanya unik.
“Likewise itu sebenarnya singkatan dari nama Lindan, mertua saya, dan Wibowo, nama saya,” kata menantu politikus senior, Zulvan Lindan ini,” ungkapnya.
Meski pun kedai kopi itu memakai sebagian namanya, Andri mengaku tidak terlalu jauh terlibat dalam manajemen. Isterinya yang menangani.
Namun demikian Andri cukup peduli dengan perkembangan Likewise Coffee. Sebab melalui usaha kedai kopi ini, dia bisa berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
“Biasanya kalau mau tutup, makanan yang belum terjual kita bagi-bagikan kepada orang-orang yang kerja malam di sini. Kadang kalau lagi sepi, saya juga order makanan di sini, lalu saya minta bagi-bagikan kepada satpam atau tukang parkir yang ada di sekitar sini,” tutur Andri.
Selain memberi makanan kepada orang-orang kecil tersebut, secara rutin Likewise Coffee tiap Jum’at mengirim ratusan paket makanan untuk anak-anak panti asuhan. Di antaranya di Depok.
“Jadi itulah yang membuat saya senang ikut campur di Likewise Coffee, karena kita bisa berbagi dengan orang lain, terutama kaum dhuafa,” kata Andri. “Saya percaya, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain.” (hw)