Home / Sastra / Tokoh

Sabtu, 13 Januari 2024 - 11:20 WIB

Akal dan Pikiran Pemimpin Bangsa Terbelenggu Demi Kekuasaan (Laksamana Sukardi tentang Isi Buku “Belenggu Nalar”)

  1. Tanggal 15 Januari, buku Belenggu Nalar yang diterbitkan Kompas akan di-launching di Ballroom Nusantara, Darmawangsa Hotel.
    Apa makna penting dari penerbitan buku Belengggu Nalar tersebut?

Buku ini saya anggap penting untuk sejarah Politik dan Hukum di Indonesia.
Banyak masyarakat yang tidak menyangka bahwa kejadian yang saya uraikan dalam “Belenggu Nalar” benar benar telah terjadi di Republik Indonesia.
Bahwasanya akal pikiran (nalar) pemimpin bangsa telah terbelenggu demi kepentingan kekuasaan.

  1. Bisa Anda jelaskan secara ringkas, apa sebenarnya isi buku Belenggu Nalar?
Baca Juga  Gelar Pahlawan Nasional untuk H. Usmar Ismail

Upaya Pemimpin yang sedang berkuasa menggunakan infrastruktur hukum yang ada untuk memenjarakan dan menghancurkan masa depan anak bangsa yang telah berjuang membela kepentingan negara.
Semua norma norma hukum dan prinsip keadilan telah dilanggar demi kepentingan tersebut. Tidak ada lagi rasa malu pada diri mereka. Menampilkan kebodohan secara vulgar dengan membelenggu nalar mereka.

  1. Mengapa Belenggu Nalar baru diterbitkan sekarang?

Ada beberapa hal teknis penerbitan dan juga menimbang keamanan penulis karena kelompok yang terlibat masih berkuasa atau masih hidup.
Bahkan masih ada misteri yang belum diungkapkan karena pertimbangan tersebut.
Untuk itu buku ini menyuguhkan fakta dan kenyataan.

  1. Apa tujuan Anda menulis Belenggu Nalar?
Baca Juga  INSTAGRACE: Sophia..oh..Sophia, Usia Hanyalah Angka

Untuk generasi muda Indonesia yang memiliki tekad menjadi pemimpin bangsa dimasa depan.
Mereka harus membaca buku ini agar berhati hati dan dapat menanggalkan praktek kejam yang dzolim terhadap siapapun warga negara Indonesia.

  1. Anda juga menyebut Belenggu Nalar sebagai “a state crime”. Kenapa? Apakah ada relevansinya dengan saat ini?
Baca Juga  DI BALIK REFORMASI 1998: Indikator Kematian

Dapat dikatakan sebagai sebuah “State Crime” atau kejahatan yang dilakukan negara karena melibatkan lembaga lembaga tinggi negara resmi yang dipilih rakyat seperti DPR RI dan lembaga penegakkan hukum tertinggi di Republik Indinesia.
Mereka bekerja secara sistimatis terorganisir dengan membelenggu nalar nya masing masing demi menghancurkan masa depan anak seorang wartawan yang telah berjuang dan mengabdi kepada bangsa dan negaranya secara profesional.

Buku ini sangat relevan untuk kondisi saat ini dan masa depan Republik Indonesia.

Share :

Baca Juga

Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Detak Detik Sumbu Bom Waktu (III):
Puisi

Sastra

PERSAHABATAN dan OPTIMISME
Tengkorak Kambing

Sastra

LOGIKA POLITISI
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Oposisi Terhadap Sebuah Zaman
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Sumber Permainan Api
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Perbankan Nasional yang Rentan Gosip
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Detak Detik Sumbu Bom Waktu (II):
puan maharani

Berita

Ziarah Sunyi Puan Maharani di Makam Sang Ayah di TMP Kalibata