Defacto – Kopi Indonesia kini mulai lebih disukai di Mesir. Hal ini terbukti hanya dalam tiga hari pertemuan antara pengusaha kopi Indonesia dan Mesir di Nile Maxim, Kairo, sampai 30/5, eksportir Indonesia telah berhasil menjual 2.000. ton kopi robista Indoneisa.
Selain itu selama ini, kopi dari Indonesia juga sudah menguasai pasar Mesir dengan kisaran 45% dari seluruh penjualan kopi disana.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, menerangkan, permintaan kopi pasar Mesir ini sangat tinggi. Untuk itu dia mengharapkan semua stakeholder di Indonesia, khusus yang sudah rutin mengirim dari Jawa Timur, dapat saling menopang, agar diperoleh kopi yang berkualitas, khususnya produk robusta green bean yang sangat diminati di pasar Mesir.
Lutfi mengapresiasi keberhasilan ekspotir kopi Indonesia menembus pasar kopi Mesir. “Meski ekonomi global belum juga pulih, dan banyaknya hambatan dagang seperti kelangkaan ketersediaan dolar di pasar Mesir, pengusaha kopi Indonesia, khususnya dari Jawa Timur, tetap konsisten membidik pasar Mesir sebagai pasar utama.,” katanya.
Direktur PT Asal Jaya, yang sudah 20 tahun, mengekspor kopi ke pasar Mesir,
Hariyanto, mengungkapkan, perusahannya rata-rata memproduksi kopi 45 ribu ton kopi robusta pertahun. Dari jumlah itu rata-rata 10-15 ribu ton kopi robusta diekspor ke Mesir. Jumlah produksi itu dibantu oleh para petani wilayah Dampit dan sekitarnya .
Menurut Hariyanto agar dapat dipercaya oleh buyer Mesir, kuncinya pengusaha Indoensia harus berkomitmen untuk memberikan kualitas terbaik sesuai kesepakatan harga. “Dan delivery time yang tidak mengalami keterlambatan,” tandasnya.
Atase Perdagangann Indonesia di Mesir, M. Syahran Bhakti S, menerangkan, sesuai laporan Biro Statistik Mesir (CAPMAS), ekspor kopi dunia ke Mesir pada 2022 mencapai USD 217,54 juta. Angka ini meningkat 20 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai USD 181,29 juta.
Adapun impor kopi Mesir dari Indonesia pada 2022 mencapai USD 96,99 juta atau naik 8,70 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2021 penjualan kopi Indoensia mencapai USD 89,22 juta.
Pada 2022, Indonesia menduduki pangsa pasar sebesar 44,65 persen, disusul Vietnam yang mengambil porsi pangsa pasar kedua, sebesar 18,02 persen. Setelah itu berturut-turut India 10,78 persen, Brazil 8,87 persen dan Uganda dengan pangsa pasar 3,14 persen.
Menutur Syahran sesuai data Diperindag Prov. Jawa Timur, realisasi ekspor kopi Jawa Timur tahun 2022, urutan pertama ditempati oleh Mesir dengan jumlah 25, 29 ribu ton dengan nilai FOB mencapai USD 55 juta dengan pangsa pasar 24,25 persen. Setelah itu disusul Philipina dengan 16 ribu ton, senilai USD 26 juta dengan pangsa pasar 11,79 persen. Pada urutan ketiga oleh Jepang dengan 6224 ton, dengan capaian USD 17 juta dengan pangsa pasar 7,82 persen. (*)