Kim Jong Un berpidato tentang angsa hitam sebagaimenu konsumsi

DeFACTO.id – Korea Utara mulai menternakkan angsa hitam untuk konsumsi manusia. Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pasokan makanan, di tengah krisis pangan yang sedang melanda negara tersebut. Hal tersebut disampaikan Kim Jong Un da;am pidatonya tentang angsa hitam sebagai menu konsumsi di Korea Utara.
Ditutupnya wilayah perbatasan karena Covid-19, adalah satu penyebab menurunnya pasokan makanan di Korea Utara. Situasi tersebut diperburuk dengan kegagalan panen yang terjadi akibat badai.
Pada akhir bulan Oktober lalu, media berita setempat mengatakan bahwa rencana menternakkan angsa hitam dapat meningkatkan pasokan makanan sekaligus menekan krisis pangan.

“Daging angsa hitam itu sangat lezat dan memiliki khasiat medis,” kata portal berita Rodong Sinmun dalam sebuah artikel, yang dimuat pada akhir Oktober lalu (25/10/21).
Menurut portal berita Rodong Sinmun, pusat peternakan angsa hitam telah diresmikan oleh Ri Jong Nam, seorang Ketua Sekretaris Partai untuk Provinsi Hamgyong Selatan, pada tanggal 24 Oktober di wilayah pantai timur Korea Utara.
“Saya tidak pernah mendengar kabar dari manapun, bahwa angsa hitam sengaja diternakkan untuk konsumsi manusia,” kata Bing Ji-chang, sekretaris jenderal Masyarakat Ornitologi Korea Selatan, pekan lalu.
Walau demikian, catatan kontemporer menunjukkan bahwa daging angsa hitam pernah menjadi bahan konsumsi yang masih diterima di Prancis pada tahun 1300-an, Inggris pada era Victoria, dan Amerika Utara pada abad ke-18.
Selain itu, angsa hitam merupakan hewan langka dan sering dijadikan sebagai simbol status. Dan akibat warna bulunya yang gelap, membuatnya sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Seperti dalam mitologi Eropa pada abad 18 dan 19 masehi, angsa hitam dipercayai sebagai hewan yang diutus ke bumi oleh iblis. Sama halnya seperti hewan berwarna hitam lainnya, termasuk kucing. * Icad N.G.