Home / Berita / Industri

Sabtu, 13 November 2021 - 11:41 WIB

Blanket, Selimut Pelindung Orang Penting yang Harus Selalu Tersedia

DeFacto.id – Alat pelindung vvip ini lazim disebut ‘blanket’ karena bila dibuka secara penuh memang mirip selimut/blanket.

Di lapangan, untuk menyamarkan ‘kehadiran’ selimut nan tebal dan lebar, yang pasti akan menarik perhatian awam, blanket biasanya dilipat rapi hingga bentuknya mirip tas jinjing, yang juga bisa berfungsi untuk membawa dokumen.

Kegunaan utama blanket, bila bahaya datang, akan segera dibuka untuk menyelimuti VVIP yang harus dilindungi.

Baca Juga  Wajah Komposer Ismail Marzuki Ditampilkan di Google Doodle

Blanket nampak dibawa oleh petugas saat mengawal presiden Jokowi meresmikan Pertamina Mandalika International Street Circuit di pulau Lombok, NTB, Jumat 12/11/2021 kemarin.
Bentuknya tersamar dengan sempurna mirip tas kerja.

Hampir semua kepala negara dan vvip selalu membawa blanket, karena keadaan bahaya bisa datang kapan saja dalam situasi tak terduga.

Baca Juga  Panglima TNI Temui Ketua DPD RI
Sayyed Hassan Nasrallah dalam pengawalan ketat saat pidato. Blanket siaga di sisi kanannya.

Sayyed Hassan Nasrallah sekjen Hizbullah Lebanon, yang jarang tampil di muka umum malah memagari dirinya dengan pengawal yang siaga senjata, termasuk yang membawa blanket, saat naik ke atas panggung ketika ia pidato.

Tindakan Nasrallah bisa dimaklumi karena sekjen Hizbullah sebelumnya Abbas al-Musawi dibunuh Israel Februari 1992.

Ada banyak blanket yang bisa dipilih. Harganya  bervariasi. Yang bagus di kisaran 2.500 – 4.000 dollar, 36 – 57 juta rupiah. Produsennya juga seabrek, seperti Pro-Tech atau The Safariland Group.

Baca Juga  Indonesia Berada dalam Lika Liku Sejarah

Berat blanket tergantung tingkat ketebalan. Yang tipis, level IIIA, hanya sekitar 0,4 kg dan level III seberat 2,5 kg, lapisan Kevlarnya mampu menahan serbuan peluru senapan mesin AK-47 hingga pecahan granat tangan.

Share :

Baca Juga

Raja Asdi

Berita

Bamsoet Dorong Inpres Tentang Pembangunan Monumen Nasional Bela Negara

Berita

Kontrak Ribuan PPPK Banyuwangi Berakhir Awal 2024
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

Pengembangan Strategi dan Inovasi Tingkatkan Efisiensi Logistik Transportasi

Berita

Angela Tanoesoedibjo Ikuti Tradisi “Lo Hei” di Kota Medan

Berita

Kapolri Pastikan Sinergi Penindakan Mafia

Berita

Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster di Kepri

Berita

Peluncuran Forum Pemred Online