Presiden Joko Widodo atas nama Pemerintah yang akan menganugerahkan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional pada saat perayaan Hari Pahlawan 10 November 2021 di Istana Bogor.
Semasa hidupnya Usmar Ismai selain dikenal sebagai sineas, juga menjadi sastrawan dan wartawan.
Tokoh yang didapuk sebagai Bapak Perfilman Nasional yang menghasilkan film ‘Darah dan Doa’ (The Long March of Siliwangi) pada tahun 1950 sebagai film pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat.
Usmar Ismail juga terkenal aktif sebagai sastrawan dan wartawan. Bahkan, ia juga menjadi anggota TNI di Yogyakarta dengan pangkat Mayor.
Khusus di bidang jurnalistik, Usmar Ismail pernah menjadi pendiri dan redaktur Harian Patriot, redaktur majalah bulanan Arena, Yogyakarta (1948), dan Gelanggang, Jakarta (1966-1967).
Ia juga pernah menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (1946-1947). Bahkan saat menjadi wartawan, ia pernah dijebloskan ke penjara oleh Belanda karena dituduh terlibat subversi.
Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 20 Maret 1921. Namanya dipakai untuk nama Pusat Perfilman di Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. man