DeFACTO.id – Sejak berkiprah di panggung politik, sosok Puan Maharani tak pernah sepi dari gunjingan macam-macam. Ketika langkah politiknya menapak keberhasilan sebagai legislatif, menteri, bahkan kini Ketua DPR Ri, namanya selalu dikaitkan dengan sosok Megawati.
Bahkan ketika namanya disebut bakal diusung PDIP sebagai Capres 2024, arus bawah partai, utamanya di Jawa Tengah, cenderung mengusung nama Ganjar Pranowo. Tak syak, gejolak kader banteng pengusung Ganjar bahkan disebut barisan celeng.
Pekan lalu, saat memimpin rapat paripurna pengesahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Puan Maharani kembali kesandung rintangan. Pasalnya, ketika Puan bersiap mengetok palu, anggota DPR dari raksi PKS, Fahmi Alaydroes, menyeru interupsi. Tapi, Puan mengabaikan interupsi Fahmi dan tetap mengetok palu pengesahan.
Friksi yang terjadi antara Puan dan Fahmi berbuntut tuduhan bahwa Ketua DPR RI mempraktikkan politik tirani mayoritas. Sedangkan Fahmi dianggap melanggar etika lantaran mengkaitkan pencapresan Puan yang tidak ada relevansinya dengan Rapat Parupurna saat itu.
Meskipun insiden tersebut berakhir dengan permintaan maaf dari Fahmi, sebagian politisi menganggap kejadian tersebut mencederai kepemimpinan Puan. Di era pemanasan Pilpres 2024, hal remeh sekalipun bahkan seringkali “digoreng” menjadi isyu serangan politik dan lain sebagainya.
Namun, di Hari Pahlawan, 10 November 2021, tampaknya Puan bisa sejenak melepaskan diri dari peristiwa-peristiwa politik yang mengerumuninya. Di hari yang cerah, Puan tampak khusyuk melakuan ziarah sunyi di makam almarhum ayahnya, H. Muhammad Taufik Kiemas, politikus dan negarawan Indonesia yang wafat pada 8 Juni 2013 dan dimakamkan di TMP Kalibata. Dan di instagramnya, Puan menulis sebuah ungkapan pendek yang sederhana dan berpengharapan.
“Indonesia membutuhkan banyak pahlawan masa kini yang tidak lagi membawa bambu runcing, tapi berbekal nilai-nilai kebangsaan, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, bersama-sama menorehkan prestasi dan membuahkan karya-karya yang mendunia.Terima kasih para pahlawan yang telah mengabdikan hidupnya untuk Indonesia. Mari kita teladani dan lanjutkan perjuangan mereka.”* Arya Alyusha