Home / Esai

Selasa, 25 Januari 2022 - 07:34 WIB

Ingin Murid Membaca Buku, Harus Dimulai dari Gurunya.

Ibu Indah Padmawati

Ibu Indah Padmawati

Oleh SANTOSO

Di kalangan pendidikan dasar di Kota Madiun, sosok Bu Indah Patmawati sudah tidak asing lagi. Sebelum hijrahjke Kota Batu, ia mengajar di sekolah favorit, SDN 05 Madiun Lor atau lebih dikenal dengan sebutan SD Endrakila.

Sekarang, ia meningkatkan kariernya  di Kota Batu sebagai Widyaiswara di P4TK PKn dan IPS Kemendikbud.

Produktif dalam menulis puisi. Bahkan ada yang sudah dibukukan sebagai kumpulan puisi Salinem Selain juga buku pelajaran. Kini sedang menyoba menulis novel berbahasa Jawa.

Bagi Bu Indah, dunia tulis menulis di Indonesia sudah semakin berkembang.  Mengapa? Karena saat ini setiap orang bisa menulis dan menerbitkan bukunya sendiri dengan sangat mudah.

Baca Juga  DI BALIK REFORMASI 1998: Detak Detik Sumbu Bom Waktu V

‘’Kebetulan saya termasuk salah satu tim editor di MediaGuru, sedikit banyak pergerakan menulis terutama untuk guru-guru di seuruh Indonesia,’’ katanya.

Bangga sekali kepada guru di Indonesia yang mulai tergerak hatinya untuk menulis. Sudah banyak buku karya guru yang terbit. ‘’Hal ini, menurut saya satu kemajuan yang luar biasa. Tidak ada yang sulit dilakukan jika ada niat dan kemauan yang kuat.’’

Berbicara soal literasi menurut Bu Indah, butuh proses. Tidak bisa serta merta mengubah kebiasaan dan budaya. Harus ada sinergi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan literasi di Indonesia. ‘’Maksudnya begini, jika saat ini kita ingin murid-murid gemar membaca buku, sebenarnya harus dimulai dari gurunya lebih dulu. Guru jangan hanya bisa menyuruh muridnya untuk membaca buku, sementara dirinya sendiri tak pernah baca buku. Lha, kalau begini ya sama juga bohong kan?.’’

Baca Juga  Wawancanda Wagiman Deep: “Istri Ngomelin Suami Bikin Trauma Seumur Hidup”

Pun  sekolah juga memfasilitasi, Dinas dan Pemerintah Daerah juga ikut serta. Dan tidak boleh dilupakan,  di era sekarang akses ilmu pengetahuan tidak hanya pada sebuah buku manual. Tapi sudah banyak buku elektronik yang bisa dibaca dan dinikmati. Dan ini harus benar-benar dipahami.

Ini baru sebatas kemampuan membaca, sementara untuk membentuk generasi yang literat itu diperlukan banyak aspek.  Satu dengan yang lain saling terkait dan terhubung

Baca Juga  Buah Simalakama untuk Santriwati Korban Rudakpaksa Pimpinan Ponpes di Bandung

Karena menurut UU nomor 3 Tahun 2017 pasal 1 ayat 4 Tentang Perbukuan menyatakan: “Literasi adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya”

Tapi yang perlu disadari adalah bahwa Indonesia itu sangat luas, kadang yang berada di pelosok tak tersentuh oleh akses dan informasi. Buku menjadi hal yang sangat luar biasa diperlukan. Sementara daya beli masyarakat sangat kurang. Nah, kalau sudah dihadapkan pada kondisi seperti ini, maka diperlukan kerja sama semua pihak. Agar minat baca meningkat dan daya beli terjangkau.*

Share :

Baca Juga

Esai

Menunggu Langkah Mematikan KPMP Dalam Kasus PEN Subsektor Film

Berita

Rendra

Esai

Hakikat Pemimpin

Esai

Antara Tampines dan Tapera

Esai

Food Estate, Makan Siang Gratis dan Alih Fungsi Lahan

Esai

Republik Mubazir

Esai

Optimisme dari Banjar Penusuan

Berita

Butet Pameran Melik Nggendong Lali