DeFacto.id – Simak penggalan lirik pembukanya:
I see trees of green, Red roses too
I see them bloom, For me and you
And I think to myself, What a wonderful world
Tak bisa dipungkiri ini adalah sebuah lagu yang indah dengan lirik yang kuat. Pendengarnya akan dibawa suasana ceria, optimis dan -tentu saja – penuh rasa syukur bahwa hidup itu anugerah yang sangat indah dari Yang Maha Pencipta.
Apalagi dinyanyikan oleh Louis Daniel Armstrong, seorang peniup trompet sekaligus penyanyi kelahiran 4 agustus 1901, yang memiliki suara serak berat yang khas.
Louis membawakan dengan penuh senyum dan sukacita, lengkap sudah kekuatan lagu ini.
Pertikaian Rasial
Padahal duo Bob Thiele (dengan nama samaran George Douglas) dan George David Weiss menulis lagu ini dalam suasana muram, mereka lelah melihat Amerika di akhir tahun 60-an yang dipenuhi oleh pertikaian rasial yang nyaris tiada henti. Keributan ada dimana-mana.
Melalui lagu ini Bob dan George ingin mengingatkan semua orang agar melupakan perselisihan dan mulai menyadari bahwa hidup ini sebenarnya penuh berkah untuk itu harus disyukuri dengan penuh sukacita.
Direkam tahun 1967, namun niat baik duo penulis lagu, juga penyanyinya, yang ingin membuat dunia tampil lebih ceria tak serta merta mendapat sambutan. Tak ada dana promosi lagu ini mandeg, tak kemana-mana. Tak masuk jaringan radio apalagi tangga lagu popular.
Sampai akhirnya tahun 1987, dalam film ‘Good Morning Vietnam’ yang dibintangi oleh Robin William, sebuah film komedi tentang perang Vietnam, memasang lagu ‘What a Wonderful World’ dan dunia pun tercengang akan keindahan lirik dan suara khas penyanyinya
Kontan orang mulai menggemari, banyak radio memutarnya dan akhirnya mulai masuk tangga lagu yang digemari di Amerika.
Grammy Hall Of Fame
Tahun 1999 pada Grammy Award, penghargaan bergengsi untuk karya musik kelas dunia, memilih lagu ‘What a Wonderful World’ sebagai lagu paling tenar, hall of fame, selama 25 tahun terakhir.
Sedihnya, sang penyanyi – Louis Amstrong- tak bisa hadir untuk menerima pialanya. Penyanyi yang memiliki senyum menawan ini telah wafat 6 Juli 1971, satu bulan sebelum ia berusia 70 tahun. Louis meninggal karena serangan jantung saat ia tidur.
Namun, penyanyi kelahiran New Orleans meninggalkan warisan luar biasa pada dunia, ia selalu mengingatkan manusia agar tetap optimis, penuh rasa syukur dan saling menyayangi satu sama lain:
The colors of the rainbow, So pretty in the sky
Are also on the faces, Of people going by
I see friends shaking hands, Saying how do you do
They’re really saying, I love you…
*Gunawan Wibisono