Jakarta, Defacto – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011-2014 Mari Elka Pangestu, Selasa (19/11/2024), di Gedung Sapta Pesona, Jakarta berdialog membahas langkah-langkah strategis dan kolaboratif untuk mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi (new engine of growth).
“Pengembangan ekonomi kreatif memiliki potensi guna penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan, juga mendorong hilirisasi komoditas primer dan komersialisasi produk kreatif. Inilah keyakinan kami kenapa ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Riefky didampingi Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar.
Menteri Riefky memaparkan grand design pengembangan ekonomi kreatif serta sejumlah tantangan utama yang telah diidentifikasi dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia. Di antaranya mengenai masih kurangnya kuantitas dan kualitas SDM ekonomi kreatif serta kurangnya pemahaman stakeholder terhadap pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Untuk itu, kata Riefky, dalam rapat kerja bersama Komisi VII belum lama ini, pihaknya mendorong DPR dapat memberikan dukungan bagi terbentuknya regulasi yang dapat mengakselerasi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, juga dukungan penambahan anggaran serta monitoring dan evaluasi.
“Dukungan dari Ibu Mari Elka yang membantu kami dengan memberikan masukan yang baik, sangat kami butuhkan dalam menyusun program-program di tahun ini serta di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Sementara itu Mari Elka Pangestu menyambut baik dan menyatakan siap bekerja sama untuk bersama-sama mendorong ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan dapat tumbuh hingga 8 persen di tahun 2029.
Mari Elka yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, mendorong Kementerian Ekonomi Kreatif untuk memperkuat koordinasi dengan kementerian/lembaga.
“Semoga ekonomi kreatif benar-benar bisa menjadi new engine of growth menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen dan menuju Indonesia Emas 2045. Saya merasa ekonomi kreatif adalah kekuatan Indonesia yang luar biasa potensinya dan tidak akan habis _resources_nya. Karena _resources_nya adalah ide dan keluarnya juga ide,” kata Mari Elka. (*/hw)