Setelah melalui diskusi yang penuh argumentasi dalam rapat yang berlangsung di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail Kuningan, Jakarta, Jumat (26/11/2021) sore, seluruh anggota Kongres Peranserta Masyarakat Perfilman (KPMP) sepakat untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) penyaluran dana Pemulisan Ekonomi Nasional (PEN) Subsektor Perfilman.
Sekjen PARFI yang dikenal sebagai pengacara, Gusti Randa, S.H menjadi Ketua TPF dan Ketua Umum Perfiki Sonny Pudjisasono menjadi Wakil Ketua.
TPF akan melakukan pekerjaan litigasi dan non litigasi, sowan ke sejumlah institusi, sekaligus mengumpulkan bukti-bukti. Goalnya adalah agar PEN dihentikan, atau jika tidak dibatalkan, karena ada ketidakadilan, dan berpotensi tindak pidana korupsi. Karena tidak akuntabel, dan tidak taat tata kelola.
“Siapa yang kena (dampaknya), orang film juga. Itu semangatnya,” kata Gusti Randa.
Seperti diberitakan, stimulus untuk sektor perfilman yang disalurkan melalui program PEN untuk sektor perfilman, ramai diributkan karena pendistribusian dana stimulus yang sudah berjalan, dinilai bermasalah.
Menurut KPMP, selain penyaluran dana tidak adil, kurator yang diangkat menerima suap, dan ada oknum di kementerian yang meminta bagian sebanyak 10 – 20 persen.
“Mereka minta bukti, agar tidak menjadi fitnah. Persoalannya bukti bukan untuk diumbar. Kami minta pembentukan TPF yang akan mencari bukti yang syah dan absyah,” kata Adisurya Abdy. man