Home / Wisata & Budaya

Selasa, 2 November 2021 - 19:29 WIB

Masjid Raya Sultan Riau Penyengat Dibangun Tahun 1803

deFACTO –  Potensi pariwisata di Kepulauan Riau sangat besar.  Salah satunya adalah Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dibangun oleh Sultan Mahmud pada 1803.

Oleh karena itu,  promosi perlu digalakkan, Agar  wisatawan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia semakin banyak berdatangan.

Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dibangun oleh Sultan Mahmud pada 1803. Awalnya hanya terbuat dari kayu. Kemudian pada 1832 masjid dipugar oleh Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman. 

Baca Juga  #NjoNangTemangung, Strategi Penggiat Pariwisata Ajak Wisatawan ke Temanggung

Raja Abdurrahman lalu mengajak masyarakat bergotong-royong  memperbaiki masjid.

“Masyarakat berbondong-bondong untuk ikut membangun masjid. Bahkan kaum perempuan ikut juga. Tapi mereka bekerja pada malam hari, siang harinya kaum lelaki,” ujar Raja Ali Hafiz, Ketua Masjid Sultan Penyengat, Riau.

Raja Abdurahman mendatangkan berbagai bahan dan kebutuhan untuk pembangunan masjid dari masyarakat dan wilayah-wilayah jajahan. Disitulah menurut Raja Ali Hafiz, banyak yang memberikan sumbangan bahan makanan, salah satunya telur.

Baca Juga  Wisata Puncak Gunung Dempo, Oii Indahnya!

“Saking banyaknya telur ini, kemudian kuning telurnya dimasak, putih telurnya dijadikan perekat. Makanya orang Singapura mengenal masjid ini dengan sebutan Masjid Telor,” katanya.

Raja Ali Hafiz menegaskan jika fakta itu bukan bualan. Sebab, ada ahli bangunan purbakala dari Jerman yang sudah pernah meneliti bangunan masjid dan menemukan adanya kandungan putih telur dalam bangunannya.

Baca Juga  Tersesat di Kawah Ijen

Masjid ini memiliki empat menara dan 13 kubah, sepuluh kubah berbentuk bulat dan tiga berbentuk persegi panjang. Hal itu menunjukkan angka 17 sesuai jumlah rakaat salat wajib lima waktu.

Sementara itu Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan akan terus mengembangkan Pulau Penyengat sebagai objek vital budaya di Kepri. man

Share :

Baca Juga

Wisata & Budaya

SEABEF in Conjunction WITF 2024 Siap Digelar di Jakarta

Wisata & Budaya

Pesta Rakyat dan Aquabike Jetski World Championship Hadir Kembali di Danau Toba

Wisata & Budaya

Sebtra Kerajinan Kulit Piazza Firenze Diharap Dongkrak Pariwisata Garut

Wisata & Budaya

Kebijakan BVK Beri Kemudahan Kunjungan Pemegang PR Singapura ke Kepri

Wisata & Budaya

Dampak Water World Forum, Perekonomian Nasional naik 0,374 Persen

Berita

Perputaran Ekonomi Sektor Parekraf Selama Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

Wisata & Budaya

Desa Detusoko Barat, Pintu Utama Menuju Taman Nasional Kelimutu

Wisata & Budaya

15 Desa Wisata Raih Penghargaan di ASEAN Tourism Award 2025