deFACTO – Wayang Vietnam dan Wayang Thailand akan tampil dalam Peringatan Hari Wayang Nasional ke-3 di Taman Mini Indonesia Indah.
Penampilan secara live streaming itu melengkapi pergelaran wayang dalam negeri seperti Wayang Kulit Purwa gaya Surakarta, Drama Wayang Swargaloka, Wayang Revolusi, dan Wayang Betawi, untuk memeriahkan Peringatan Hari Wayang Nasional Ke-3, di Jakarta, 7 – 9 November 2021.
Penyelenggaraan acara yang diberi nama ”Living Intangible Cultural Heritage Forum for Wayang Puppet Theater in Indonesia 2021” itu diselenggarakan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENA WANGI).
Selain pertunjukan wayang ada yang merupakan bagian dari atraksi, diadakan pula kegiatan Diskusi dan Ekskursi.
Acara diisi dengan berbagai kegiatan yang digelar secara off-line dan virtual selama tiga hari berturut-turut.
Acara keseluruhan meliputi; Pertunjukan Wayang, Atraksi Wayang, Diskusi dan Ekskursi. Lomba Virtual Film Animasi Wayang, Lomba Virtual Goro-Goro Wayang Wong, Lomba Sabet Perang Wayang Purwa Gaya Surakarta, dan Yogyakarta, Golek Sunda, serta berbagai acara lainnya.
“Peringatan Hari Wayang Nasional Ke-3 tahun 2021 ini sekaligus rintisan awal menjadikan Indonesia sebagai rumah wayang dunia,” terang Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENA WANGI), Drs. Suparmin Sunjoyo, dalam Pembukaan Program Living ICH Forum for WPT in Indonesia – Hari Wayang Nasional Ke-3 di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur, Minggu (07/11/2021).
Acara dibuka dengan atraksi pergelaran budaya (Catra Nararya Bawana). Yaitu defile; perarakan berbagai jenis Wayang Indonesia, dikolaborasi tarian Manortor dengan instrumen musik Gondang Batak, dan tabuhan Tifa Papua.
Sebuah repertoar dengan kombinasi dan komposisi yang mempresentasikan kearifan lokal Indonesia.
Banyak tokoh, pejabat, birokrat, seniman, dan budayawan, pendukung acara ini. Mereka tampil secara off-line dan virtual, baik sebagai pengisi acara pergeleran maupun sebagai narasumber diskusi.
Di antaranya, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Hilmar Farid Ph.D, Kepala Biro Humas dan Protokol BNN-RI Brigjenpol Sulistyo Pudjo Hartono, SIK, M.Si, dan Budayawan Sudarko Prawiroyudo dan Dr. Mohamad Sobary.
Ikut ampil (Guru Besar ISI Yogyakarta Prof. Dr. Kasidi Hadi Prayitno, Dalang Wayang Kulit Gaya Surakarta
, Ki Sigit Ariyanto, S.Sn dan beberapa tokoh lainnya.
Acara Pembukaan Program Living ICH Forum for WPT in Indonesia – Hari Wayang Nasional Ke-3 dihadiri oleh antara lain,
Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia – SENA WANGI Drs. Suparmin Sunjoyo, Ketua Pelaksana Program Living ICH Forum for WPT in Indonesia Nurrachman Oerip, SH
dan , dan Ketua Bidang Humas dan Kemitraan SENA WANGI Eny Sulistyowati SPd, SE, MM
“Kita harapkan wayang mampu menjadi produk kreatif yang mandiri secara ekonomi. Punya basis ekonomi atau pasar. Pertunjukan wayang masuk ke dalam industri budaya pop. Dikembangkan secara multi interpretation. Ada jenis wayang kontemporer, dan jenis wayang lainnya,” ujar Eny Sulistyowati.
Libatkan Generasi Milenial
Perhelatan budaya yang diselenggarakan SENA WANGI kali ini, kata Eny, benar-benar mengikut-sertakan generasi muda milenial, diantaranya melibatkan para mahasiswa Politeknik BIMA (Bina Madani).
Untuk pertama kalinya di Indonesia, bahkan mungkin pertama di dunia, kata Eny, pergelaran diterjemahkan ke dalam enam bahasa; Indonesia, Inggris, Perancis, Jepang, Spanyol dan Mandarin.
Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, melalui zoom /virtual mengucapkan selamat atas terselenggaranya Hari Wayang Nasional (HWN) 2021 ini. man