Home / Berita

Senin, 10 Januari 2022 - 09:20 WIB

Bandara Kertajati, Pengembangan Angkutan Kargo dan Pemeliharaan Pesawat

Bandara Kertajati Majalengka

Bandara Kertajati Majalengka

DeFACTO.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (9/1), meninjau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Menhub mendorong pengembangan angkutan kargo dan pemeliharan pesawat/Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) agar lebih optimal kedepannya.

Dalam tinjauannya, Menhub menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak yaitu dengan BIJB, Angkasa Pura II, Airnav, Garuda Maintenance Facilities (GMF), dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Menhub mengatakan, Bandara Kertajati tengah disiapkan menjadi pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat, selain menjadi tempat embarkasi dan debarkasi haji dan umroh. 

“Kita harus gencar mensosialisasikan barang-barang apa saja yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien,” kata Menhub.

Baca Juga  Kapolda Metro Jaya Pimpin Sertijab 9 Pejabat Utama dan Kapolres

Menhub mendorong pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan para perusahaan kargo internasional misalnya dari Dubai, Hongkong, dan negara lainnya, agar pergerakan angkutan kargo terus meningkat. 

“Perlu dilakukan presentasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memperkenalkan Bandara Kertajati kepada calon investor yang memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya mampu didarati pesawat wide body. Kita juga perlu memetakan potensi investasi di sekitar bandara ini,” tutur Menhub.

Terkait optimalisasi pemanfaatan fasilitas pemeliharaan pesawat (MRO), Menhub mengajak pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, dan instansi terkait lainnya. “Bandara Kertajati bisa digunakan untuk pemeliharaan pesawat pemerintah,” ucap Menhub.

Baca Juga  Siap-siap, Hoverbike Sebentar Lagi Meluncur

Pada kesempatan yang sama Dirut BIJB Kertajati mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan Bandara Kertajati sebagai kawasan terintegrasi/pusat pemeliharaan pesawat (AMO Center). Menurutnya potensi pasar pemeliharaan pesawat masih besar karena sekitar 46 persen dari pesawat Indonesia masih melakukan pemeliharaan pesawat di luar negeri.

Untuk itu, ia menyampaikan permohonan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan daya saing pemeliharaan pesawat, diantaranya yakni: memusatkan armada pesawat yang dimiliki pemerintah (Basarnas, BNPB, dan instansi terkait lainnya) untuk melakukan pemeliharaan pesawat di Bandara Kertajati, memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan  pembebasan biaya take off landing untuk pesawat yang akan melakukan maintenance, dukungan bea cukai, jaringan listrik, air, dan kesiapan fasilitas penunjang lainnya.

Baca Juga  Anies Baswedan Kunjungi Remy Sylado

Bandara Kertajati memiliki luas gedung terminal kargo 4.480 M2. Saat ini tengah dilakukan sejumlah upaya optimalisasi angkutan kargo yaitu : pengembangan e-commerce hub (cargo village) dan kegiatan penerbangan kargo rutin oleh Asia Kargo. Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa meningkatkan kembali operasional Bandara Kertajati di tengah pandemi.

Turut hadir dalam tinjauan, Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiantono ; Direktur Keamanan Penerbangan Dadun Kohar; Direktur Utama BIJB Kertajati Muhammad Singgih; Direktur Utama PT Angkasa Pura II M. Awaluddin; EGM PT AP II Bandara Kertajati; General Manager Airnav Cabang Kertajati dan Dirut PT GMF Andi Fahrurozi. * Zen Sebastian

Share :

Baca Juga

Berita

Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri

Berita

BISKITA Segera Hadir Melayani Masyarakat Kota Tangerang

Berita

ISTRI (Puisi Harry Tjahjono)

Berita

KI DKI Jakarta Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Tangani Gas LPG 3 Kilogram

Berita

UU Desa Direvisi, Majelis Perdamaian Desa Akan Dibentuk

Berita

Pameran Lukisan Presiden dan Wakil Presiden RI, sejak Bung Karno hingga Jokowi

Berita

Gal Gadot ‘Ambil Alih’ Peran Grace Kelly dalam Remake “To Catch A Thief”
megalitik

Berita

Batu Megalitik di Pagaralam Terpuruk di Sawah dan Kebun Penduduk