Home / Berita

Jumat, 19 November 2021 - 09:38 WIB

Nirina Zubir Melawan Mafia Tanah!

Nirina Zubir saat diwawancara Elshinta. foto intagram

Nirina Zubir saat diwawancara Elshinta. foto intagram

DeFACTO.id – Enam sertifikat keluarga Nirina Zubir “dirampok” Riri Khasmita, asisten rumah tangga (ART) yang merawat almarhum Ibundanya. Total kerugian yang dialami Nirina mencapai Rp 17 miliar. Saat ini, Riri bersama suami dan notaris PPAT sudah ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya. Dua tersangka lain dalam kasus mafia tanah itu masih mangkir dari panggilan polisi.

Dalam konperensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (18/11), Nirina tampak emosi dan menangis saat menceritakan kronologi kejadiannya. Ia dengan geram mengungkap ART yang telah memperdaya Ibundanya.

Nirina Zubir dalam film Paranoia

“Saudari Riri, yang ibu saya selamatkan dari keluarga tirinya yang tidak menerima dirinya, dibawa ke rumah ibu saya, diberikan pekerjaan yang layak, ini dia orangnya. Ibu saya belum pernah menikmati hasil jerih payah yang dikumpulkannya sela ini. Ibu saya ke mana-mana masih naik kereta, masih naik angkot, tapi beliau-beliau ini yang punya mobil baru dan bisnis baru,” kata Nirina sambil menangis.
Nirina pantas geram dan menangis. Semua sertifikat milik Ibundanya dan anak-anaknya, sudah dibalik nama atas nama Riri Khasmita dan suaminya. Dua sertifikat malah sudah dijual ke orang lain, dan sertifikat sisanya diagunkan di bank engan nilai di atas Rp 8 miliar.

Baca Juga  Komisi Informasi DKI Jakarta dan Diskominfotik Gelar Seminar Keterbukaan Informasi Publik di Universitas Bung Karno

Dalam wawancaranya dengan Radio Elshinta, Nirina mengungkapkan bahwa upaya Riri mendekati Ibundanya itu berlangsung cukup lama, sekitar dua tahun. Sebelum bekerja sebagai ART, Riri terlebih dulu melakukan profiling, Riri menelisik latar belakang Ibunda Nirina yang hidup sendiri, sedangkan anak-anaknya berada diluar kota dan punya kesibukan yang membuat mereka tidak bisa selalu berada di dekatnya.

Baca Juga  OTT Polda Banten terhadap BPN dan Lurah di Lebak Harus Jadi Pintu Masuk Pemberantasan Korupsi

Profiling yang dilakukan Riri tersebut mirip dengan yang dilakukan tukang kebun Ibundanya Dino Pati Djalal, mantan duta besar yang juga disasar mafia tanah. Setelah dekat dan mendapat kepercayaan, Riri mulai menjalankan aksinya untuk menguruskan sertifikat di BPN.

“Dari pengalaman ini saya ingin berbagi pelajaran, bahwa untuk mengurus aset tanah sebaiknya tidak dipercayakan kepada orang lain. Ini bukan berari saya tidak percaya kepada notaris PPAT. Ini hanya salah satu oknum saja, karena tidak semua notaris PPAT mau terlibat menjadi bagian dari mafia tanah. Kita sendiri yang harus menyediakan waktu untuk itu. Untuk mengurus tanah sebetulnya cukup mudah. Karena sebetulnya ada aplikasi ‘sentuh tanahku’ yang bisa diakses dengan mudah. Peristiwa ini menjadi pelajaran untuk saya dan juga bagi masyarakat,” begitu antara lain kata Nirina Zubir kepada Elshinta.

Baca Juga  Rekam Jejak Syekh Banjar dalam Film "Syek Muhammad Arsyad Al Banjari"

Apa yang dialami Nirina Zubir dan Dino Pati Djalal, kiranya bisa menjadi pelajaran bagi mereka yang orangtuanya hidup sendiri, mudah percaya pada orang lain dan suka bersosialisasi. Sosok seperti itulah yang, menurut Nirina, biasanya disasar mafia tanah.*

Igor Damora

Share :

Baca Juga

Berita

Komisi Informasi DKI Jakarta dan Diskominfotik Gelar Seminar Keterbukaan Informasi Publik di Universitas Bung Karno

Berita

Ketua FPO : Kasus “wartawan” Edy Mulyadi sudah ‘overlapping’

Berita

Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem

Berita

Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub Sampaikan Kajian Penurunan Harga Tiket Pesawat

Berita

PWI Pusat Gelar Kick-Off HPN 2025 Riau di Anjungan TMII
Joe Biden

Berita

Polip Usus Besar Presiden AS Joe Biden Termasuk Lesi Jinak
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Metastase Budidaya KKN

Berita

Indonesia Berada di Ranking 102 Indeks Persepsi korupsi