Home / Berita / Olahraga & Hiburan

Jumat, 12 November 2021 - 16:53 WIB

Ducati Bantah Marah Soal Unboxing Ilegal. Mereka Malah Ingin Segera Tampil di Mandalika

DeFacto.id –Ducati membantah bila dikabarkan marah atas video ‘unboxing’ boks kargo motor mereka di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat yang viral di media sosial.

Pernyataan resmi pihak Ducati ini justru bertolak belakang dari tulisan  koresponden media asing seperti motorsport, Speedweek. Media ini  menyebut bahwa video dan foto-foto aktivitas pembongkaran boks kargo  tersebut pada Rabu (10/11/2021) siang membuat marah Ducati.

Akibat pemberitaan ini banyak portal berita di dalam negeri menjadi salah arah.

Baca Juga  Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Ingin Jadi Presiden

Misalnya, Speedweek memberitakan Direktur Sport Ducati Corse, Paolo Ciabatti, marah besar kepada Indonesia yang melakukan “unboxing” ilegal motor Ducati.
Media tersebut juga menyebut bahwa pelanggaran unboxing semacam ini hanya terjadi “di negara dunia ketiga” Indonesia bahkan disebut mundur 40 tahun.

Bos Ducati Paolo Ciabatti 

Paolo Ciabatti  dikabarkan marah kepada Indonesia, padahal tidak. Bahkan,  pabrikan asal Bologna, Italia, itu menyatakan ingin segera mengunjungi Indonesia dan menjajal sirkuit Mandalika saat melakoni seri WSBK dan balapan MotoGP tahun depan.

Baca Juga  Infrastruktur Transportasi Siap Hadapi Angkutan Nataru

“Bertentangan dengan apa yang diberitakan beberapa media, Paolo Ciabatti, dan Ducati Corese tidak pernah membuat pernyataan apa pun terkait peristiwa di Sirkuit Internasional Mandalika,” tulis Ducati lewat media sosial mereka pada Kamis (11/11/2021).
“Kami menantikan untuk melihat semua penggemar kami di Indonesia dan mengunjungi Indonesia untuk seri WorldSBK dan Grand Prix MotoGP tahun depan,” demikian pernyataan Ducati.

Video unboxing itu sendiri viral setelah diunggah di YouTube oleh akun bernama “Soul Kuta Lombok”. Video itu kemudian dihapus setelah mendapat kritikan dan tekanan dari medsos.

Baca Juga  Suara Hati Ganjar

Sementara itu terkait prosedur unboxing, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah memberikan klarifikasi bahwa pembongkaran boks kargo motor Ducati adalah bagian dari prosedur pemeriksaan.

Proses pemeriksaan kargo logistik juga dilakukan pada setiap tim yang berlaga di Mandalika.

Pihak terkait, seperti Bea Cukai dan Freight Forwarder, pun melakukan pemeriksaan dengan didampingi Dorna Sport dan MGPA.

Jon

Share :

Baca Juga

Berita

Geshin Impact Sediakan Tempat Istirahat Gratis Bagi Traveler

Berita

Puan Maharani Bicara Pentingnya Kapasitas Pembiayaan Pembangunan Nasional

Olahraga & Hiburan

Nama Barry Prima, Acil Bimbo dan Ully Sigar Rusady Disebut untuk PARFI Jabar
Awan Tupo

Berita

Gekrafs Tangsel dan Pelaku UMKM Grebek Ciputat Timur
megalitik

Berita

Batu Megalitik di Pagaralam Terpuruk di Sawah dan Kebun Penduduk
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Olahraga & Hiburan

Empat Wartawan Penjelajah Sampai Kilometer Nol Sabang
ade jigo

Olahraga & Hiburan

Komedian Ade Jigo eks Teamlo: Musibah itu Hadiah