Home / Berita

Sabtu, 6 November 2021 - 16:34 WIB

Corona Bisa Tamat. Pfizer Ciptakan Pil Baru Untuk Penderita Covid

Defacto.id – Pfizer Inc berhasil membuat tablet antivirus Corona/ Covid-19 yang diyakini 90 persen manjur.

Pil ini dapat memangkas kemungkinan rawat inap bagi penderitanya, selain itu juga bisa menghindarkan kematian bagi orang dewasa akibat komorbid atau penyakit parah yang dibawa si pasien.

Hasil uji klinis Pfizer ini mengungguli tablet serupa dari produsen obat seperti produksi Merck & Co Inc (MRK.N), Molnupiravir.

Pfizer memberi nama obat temuannya dengan Pax Lovid.
“Kami berharap dapat membuat terobosan, sangat jarang melihat obat (covid) dengan tingkat kemanjuran hingga 90 persen dan bahkan melindungi pasien seratus persen penuh dari kematian” ungkap Mikael Dolsten, pimpinan Pfizer kepada kantor berita AP.

Baca Juga  Kerbau Punya Susu, Sapi Punya Nama (Belajar dari Kasus Band Ti Koes)

Pfizer berencana menyerahkan hasil uji coba sementara ke Food and Drug Administration (FDA). Uji coba bahkan dihentikan lebih awal karena tingkat keberhasilannya yang tinggi.

Presiden AS Joe biden menyambut baik perkembangan baik ini, dan negara itu sudah mengamankan tablet manjur temuan baru itu bagi penduduk yang menderita Covid, “kalau disahkan oleh FDA, kami mungkin segera memiliki pil yang mengobati virus pada mereka yang terinfeksi. Terapi ini akan menjadi alat lain di kotak peralatan kami untuk melindungi orang dari hasil terburuk Covid,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga  1.904 Personel Gabungan Dikerahkan Kawal Aksi Reuni 411 Hari Ini

Pil Pfizer diberikan dalam kombinasi dengan antivirus yang disebut ritonavir. Perawatan terdiri dari tiga pil yang diberikan dua kali sehari.

Baca Juga  Kiat Sukses Kembangkan Bisnis di Masa Pandemi

Pil Pfizer dan Merck sangat ditunggu-tunggu untuk merawat pasien positif Covid-19. Namun, data uji coba lengkap belum tersedia dari kedua perusahaan.

Chief Executive Officer Albert Bourla mengungkapkan Pfizer sedang dalam diskusi aktif dengan 90 negara mengenai kontrak pasokan untuk pilnya. “Tujuan kami adalah agar semua orang di dunia dapat memilikinya secepat mungkin,” ujarnya. *Wik

Share :

Baca Juga

Berita

Mabes Polri: Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Detak Detik Sumbu Bom Waktu (IV):

Berita

Masih Terjadi Penimbunan Solar Bersubsidi
Apollo Quiboloy

Berita

Sekutu Presiden Duterte, Pastor Quiboloy Tersangka Perdagangan Seks Perempuan di Bawah Umur!

Berita

Budi Susilo Menikmati Manisnya Bisnis Kayu Manis

Berita

Barongsai Buatan Bogor Diminati Pembeli  dari Arab Saudi

Berita

Workshop Stunting HaloPuan dan IMM di Universitas Muhammadiyah Bandung

Berita

Dittipideksus Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89