Jakarta, Defacto – Film Indonesia boleh dibilang sudah bertemu penontonnya. Hal itu tampak dari catatan rekor box office film di bioskop tanah air sepanjang tahun ini. Pasalnya, karya anak bangsa menguasai layar studio di bioskop. Uniknya, genrenya pun beda-beda. Meskipun horor masih dominan, terselip juga komedi dan drama. Faktor apa sih yang bikin laris film tersebut?
Berikut ini ada sepuluh film Indonesia terlaris antara bulan Januari hingga Juni 2024. Dari keseluruhan, tiga teratas berasal dari genre yang berbeda satu sama lain. Dari sepuluh judul, enam di antaranya bergenre horror, masing-masing Vina: Sebelum 7 Hari, Badarawuhi di Desa Penari, Siksa Kubur, Pemandi Jenazah, Kereta Berdarah, dan Trinil: Kembalikan Tubuhku. Sisanya tiga bergenre drama: Ipar Adalah Maut, Ancika: Dia yang Bersamaku, dan The Architecture of Love. Kemudian satu lagi bergenre komedi, yakni Agak Laen yang berada pada urutan pertama.
Agak Laen terasa agak istimewa. Terjual 9.125.188 helai karcis, karya Muhadkly Acho ini mengusung tema komedi dan dibintangi kuartet Bene Dion, Indra Jegel, Boris Bokir, dan Oki Rengga. Kisah empat sekawan yang berupaya menghidupkan kembali rumah hantu terlantar ini kuat dalam bercerita dengan bumbu jenaka.
Tak sekadar komedi memang, dibubuhkan pula bumbu horor dan drama yang menyentuh. Apa rahasianya? Ternyata ada pada kekuatan dramaturgi. Penulis skenarionya, Acho memang punya latar belakang komika, seperti deretan aktor utamanya. Dia biasa menulis materi stand up comedy buat tampil di atas panggung. Bikin setup lalu punchline, lantas formula itu dibuat versi panjangnya di film ini. Hasilnya? Ternyata laris manis berkat solidnya akting para aktor utama.
Di posisi kedua ada Vina: Sebelum 7 Hari karya sutradara Anggy Umbara. Sebenarnya film ini bergenre drama, namun posternya sudah didesain seram. Produser Dheeraj Kalwani sungguh jeli memanfaatkan momentum kisah nyata yang tragis ini lantas dikemas dengan bumbu horor. Tak peduli meskipun boikot datang dari netizen, ini malah semakin bikin penasaran calon penonton.
Dengan cepat proyek Anggy Umbara ini mengundang penonton berduyun-duyun ke bioskop hingga mendekati angka 6 juta. Tak hanya sampai di situ, film ini juga membuka kota Pandora siapa pelaku perkosaan dan pembunuhan terhadap sang korban. Bahkan hingga kini orang masih membahas kendati filmnya sudah tak ada di bioskop. Betul-betul sebuah promosi word of mouth tanpa disengaja.
Selanjutnya, ada film karya Hanung Bramantyo, Ipar Adalah Maut. Terinspirasi dari kisah nyata yang ternyata ada hadisnya, drama yang satu ini menembak target pasar kalangan ibu-ibu. Hanung sendiri memang piawai bercerita tentang konflik sejenis. Masih ingat Ayat-ayat Cinta (2008)? Film dengan segmen yang rasanya mustahil untuk datang ke bioskop. Nah, mirip-mirip sih, masih tentang cinta yang harus berbagi.
Agaknya, Hanung juga coba menjadi trend setter dengan menyodorkan bumbu adegan ranjang. Sebelumnya, dia melakukannya dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, adaptasi dari novel Muhidin M. Dahlan berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! dan tayang di bioskop pada Mei lalu. Kenapa disebut tren? Karena untuk proyek berikutnya Hanung sudah menyiapkan Gowok: Kamasutra Jawa. Wow…
Setelah tiga teratas ini diikuti oleh sejumlah film horror, dua di antaranya tayang pada libur lebaran: Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur. Wajar jika diserbu pecinta film Indonesia, lantaran pilihan film nasional di libur lebaran hanya ada dua pilihan ini. Lagipula film horor memang pas buat ditonton bareng-bareng.
Bagaimana urutan berikutnya? Ini dia urutan selengkapnya.
10 Film Indonesia Box Office Sepanjang Januari – Juni 2024
- Agak Laen (Muhadkly Acho) – 9.125.188
- Vina: Sebelum 7 Hari (Anggy Umbara) – 5.814.308
- Ipar Adalah Maut (Hanung Bramantyo) – 4.400.000
- Badarawuhi di Desa Penari (Kimo Stamboel) – 4.013.558
- Siksa Kubur (Joko Anwar) – 4.000.826
- Pemandi Jenazah (Hadrah Daeng Ratu) – 1.645.513
- Ancika: Dia yang Bersamaku (Benni Setiawan) – 1.318.272
- The Architecture of Love (Teddy Soeriaatmadja) – 1.003.999
- Kereta Berdarah (Rizal Mantovani) – 1.000.027
- Trinil: Kembalikan Tubuhku (Hanung Bramantyo) – 833.124
(Penulis : Bobby Batara)