Home / Olahraga & Hiburan

Kamis, 25 November 2021 - 23:05 WIB

Ini Alasan Tim 5 akan Gelar Kongres dan Minta Gusti Randa Cs Keluar dari Kantor PARFI di Kuningan

Gonjang-ganjing di tubuh Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) rupanya tak tak pernah berhenti. Meski pun PARFI sudah mengadakan Kongres dipercepat pada 10 Maret 2020 lalu yang telah memilih Alicia Johar sebagai Ketua Umum, sejumlah artis dan aktor senior Parfi yang menamakan diri Tim 5, kembali akan mengadakan Kongres.

Tim 5 terdiri dari Soultan Saladin (Pembina), Mutiara Sani (Ketua), DR. Syaiful Amri (Wakil Ketua), Agus Wibowo (Sekretaris) dan Yana Achbarie (Bendahara).

“Saat ini Tim 5 sedang mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengadakan Kongres Parfi yang sesuai AD / ART. Acuan kami adalah AD / ART PARFI yang dipakai di masa kepemimpinan Yenni Rachman,” kata Agus Wibowo, dalam jumpa pers yang diadakan Tim 5 di Gedung Benjaminq Suaeb, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/11/2021).

Hadir dalam jumpa pers aktor senior Soultan Saladin, Ketua DPO PB PARFI Aspar Patturusi, Mutiara Sani, DR. Syaiful Amri dan Agus Wibowo, serta Kuasa Hukum Tim Lima, Hasanuddin Nasution, SH.

Kami bersiap melaksanakan tugas. Kalau kami sudah siap, kami akan undang teman-teman setelah semuanya kami lengkapi,” kata Mutiara Sani.

Menurut DR Syaiful Amri, pihaknya berani mengadakan Kongres setelah terjadi islah antara Ketua DPO PB PARFI Aspar Patturusi dengan penerima mandat Wakil Ketua PB PARFI Soultan Saladin.

Baca Juga  Pengangkatan Novel Baswedan Cs Menjadi PNS di Polri Jerumuskan Kapolri

“Dulu Kemenkumham dalam surat yang dikirim kepada kami mengatakan, PB PARFI akan disahkan kalau terjadi islah antara Pak Aspar dan Bang Soultan. Sekarang kan sudah ada islah, sejak tanggal 13 November lalu, jadi sudah waktunya Kongres diadakan, ” timpal DR. Syaiful Amri.

Soultan Saladin menuturkan, ketika Kongres Parfi ke-16 di Lombok, Aa Gatot Brajamusti ditangkap polisi. Ketika dalam tahanan beliau sempat menandatangani surat mandat untuk saya agar menjalankan roda PARFI.

“Memang itu dipermasalahkan. Tapi saya bukan orang yang berambisi untuk itu. saya hanya ingin menyelamatkan saja,” kata Saladin.

Setelah itu Ketua DPO Aspar Patturusi beberapa kali mengangkat Ketua Umum yang baru, tetapi Saladin mengaku tidak mau mengambil tindakan apa-apa, karena tidak ingin timbul masalah.

“Hari ini kami menyadari kesalahan, dan bertekad untuk memurnikan kembali Parfi pada marwah yang sebenarnya. Yang memang kacau balau sampai lahir Parfi 56, dan lain sebagainya.
Nanti kita harapkan hanya Parfi inilah satu-satunya yang ada. Dan kalau saya pribadi, saya juga akan mengajak Parfi 56 untuk masuk ke sini. Kalau Gusti Randa mau toleran, mau bergabung, ya kita membuka pintu. Kami hanya ingin menyelamatkan Parfi karena ini warisan,” papar Soultan Saladin.

Ketua DPO PB PARFI
Aspar Patturusi menuturkan, dalam Kongres Lombok, sebelum pemilihan Ketua Umum, dilakukan pemilihan Ketua DPO. Ketika itu dirinya yang terpilih.

Baca Juga  Jelang MotoGp Indonesia 2022, Kesiapan Akomodasi Jadi Prioritas

Karena Aa Gatot ditangkap, DPO mengangkat Andriega sebagai Ketua Umum. Andre ternyata bermasalah, lalu diadakan Kongres Luar Biasa (KLB) dan memilih Febryan Aditya sebagai Ketua Umum. Karena Febryan juga bermasalah, diadakanlah Kongres Dipercepat pada 10 Maret 2020 yang menghasilkan kepengurusan di bawah Ketua Umum Alicia Johar.

“Ketika itu kami dari DPO tidak pada posisi menolak atau mengiyakan, karena Kongres Dipercepat adalah permintaan anggota dan memenuhi syarat. Akhirnya terpilih Ketua Umum Alicia Johar dan Ketua DPO Pong Hardjatmo,” tutur Aspar.

Saat itu, tambah Aspar, organisasi masih menggunakan nama PB PARFI. “Ketika mereka mengajukan legalitas ke pihak AHU, patut diduga itu ditolak karena ada yang lebih dahulu mengajukan dari PB Parfi yaitu Saudara Soultan Saladin dan saya mewakili teman-teman lain,” tutur Aspar.

“Jadi sebenarnya merekalah yang bersalah dan berani pertama kali mengganti nama menjadi Perkumpulan AD / ART karena tidak ada lagi nama PB Parfi,” tandas Aspar.

Kuasa Hukum Tim 5 Hasanuddin Nasution, SH mengatakan, organisasi Parfi yang didirikan sejak tahun 1956 adalah Persatuan Artis Film Indonesia.
Kalau ada perubahan nama, walau satu huruf, itu dianggap sebagai organisasi berbeda, bukan organisasi yang sama dengan yang ada sejak 1956. Kalau rohnya tahun 1956, tidak ada yang berubah sampai hari ini. Kalau ada yang berubah saya harus katakan, secara hukum pula, itu tidak sama dengan PB Parfi. Tadi Pak Saladin dan Pak Aspar mengatakan, yang didirikan tahun 1956 namanya Persatuan Artis Film Indonesia, bukan Perkumpulan. Jadi beda sama sekali,” paparnya.

Baca Juga  4 Wartawan Penjelajah Bermotor Terjebak Banjir di Medan

Kantor Parfi

Mengenai kantor PB Parfi di Lt. IV Gedung PPHUI Kuningan Jakarta, menurut Hasanuddin Nasution itu diperuntukan bagi PB PARFI lama.

Kalau ada yang lain masuk, itu suatu kekeliruan yang sangat serius. Karena itu teman-teman ini mengingatkan bahwa tempat itu untuk PB Parfi, bukan untuk Perkumpulan Artis Film Indonesia.

Aspar Patturusi bersama Soultan Saladin juga telah mengirimkan somasi pada tanggal 22 November 2021 ke Gusti Randa Cs yang kini menempati kantor PB PARFI Kuningan, agar mengosongkan kantor dalam waktu 7 hari setelah surat dikirim.

Namun surat itu telah dijawab oleh Lembaga Bantuan Hukum PARFI yang diketuai oleh Coki Sinambela, SH pada tanggal 23 November 2021.

Dalam suratnya LBH PARFI menyatakan menolak permintaan Aspar Patturusi dan Soultan Saladin, seraya mengancam balik akan melakukan tuntutan pidana dan perdata. hw

Share :

Baca Juga

BTS

Berita

Single BTS ‘Butter Lagu dengan Penjualan Tertinggi di Amerika Serikat 2021

Olahraga & Hiburan

Uji Coba Penonton Liga 1 di Stadion dengan Kursi Tunggal Terus Dimatangkan

Olahraga & Hiburan

Dian Piesesha Dapat Silver Award dari Youtube

Olahraga & Hiburan

Pep Guardiola Pelatih Terbaik Liga Inggris 2022 – 2023

Olahraga & Hiburan

Empat Wartawan Penjelajah Bermotor Merapat di Toli Toli

Olahraga & Hiburan

Bius Tony Q Rastafara di Panggung Musik yang Hampir Terbunuh
Spriderman

Berita

Spider-Man: No Way Home, Menjadi Film Terlaris Sepanjang Masa Peringkat ke-6

Olahraga & Hiburan

4 Wartawan Penjelajah Bermotor Terjebak Banjir di Medan