Home / Berita / Olahraga & Hiburan

Selasa, 7 Desember 2021 - 20:34 WIB

True History of The Kelly Gang: Penjahat – Pahlawan – Legenda Australia

DeFacto.id – Bila Amerika punya Billy the Kid, maka Australia punya Ned Kelly. Kriminal, pahlawan, mitos, legenda. Keduanya lihai, berbahaya, ditakuti sekaligus dipuja.

Selain hidup di timeline yang nyaris sama, mereka juga mati di usia yang masih sangat muda. Billy the KId di usia 21. Ned Kelly belum genap 26 saat menghembuskan nafas terakhir di tiang gantungan.

Toh mati muda tak membuat mereka gagal jadi legenda dan terus menerus jadi bahan cerita dari mulut ke mulut, buku hingga tentu saja film.

Entah ada berapa banyak film tentang atau yang mengisahkan atau sekedar melibatkan Billy the Kid, bahkan ada satu film di mana ia disebutkan bertemu Jesse James – tokoh koboi lain yang sangat terkenal.

Faktanya dua koboi ini bahkan beraksi di dua teritori yang berbeda. Tapi itulah legenda, saking terkenalnya malah kadang jadi mitos.

Meski tak sepopuler Billy the Kid yang kelewat sering muncul di buku dan film — ingat Young Guns yang sampai dibikin dwilogi itu? Film tentang Ned Kelly setidaknya sudah ada 5 termasuk HISTORY OF KELLY GANG ini. 

Yang pertama The Story of The Kelly Gang (1906). Film besutan Charles Tait adalah film penting dalam sejarah layar lebar, lantaran oleh

UNESCO Memory of the World Register  film ini dicatat sebagai film cerita panjang pertama yang pernah dibuat. 

Mengisahkan Ned Kelly dan gangnya dalam sejarah Australia. The Story of The Kelly Gang juga tergolong sukses. Setelah diberi kesempatan seminggu ‘percobaan tayang’, The Story of The Kelly Gang akhirnya pertama kali diputar di Inggris pada Januari 1908, dan selain laris, film ini juga dicintai kritik. 

2. THE KELLY GANG (1920)

Disutradarai  Harry Southwell, film Ned Kelly yang dirilis Februari 1920 ini seperti kena kutukan, lantaran saat itu beberapa negara bagian Australia melarang memutar film-film bertema bush-ranging. Namun saat akhirnya diputar ulang, film ini tergolong lumayan laku. 

3. NED KELLY (1970)

Ini adalah film ambisius, kerja sama Inggris dan Australia yang menampilan Mick Jagger sebagai Ned. Disutradarai Tony Richardson yang membuat film ini dengan visi sedikit beda: semi musikal. Namun sialnya, ini boleh dibilang versi yang paling gagal. 

4. NED KELLY (2003)

Dibintangi almarhum Heath Ledger sebagi Ned dan  Orlando Bloom sebagai sahabat Ned, Joe Byrne, film diadaptasi dari novel ‘Our Sunshine’ karya novelis Australia Robert Drewe. Mendapat ‘mixed reviews’ dari para kritik, film garapan Gregor Jordan ini  laku sebesar $6,585,516 untuk pemutaran di seluruh dunia. 

Baca Juga  Istana Amantubillah Mempawah Daya Tarik Wisata Budaya Kalbar

Lalu bagaimana dengan TRUE HISTORY OF THE KELLY GANG? 

Diangkat dari novel biografi karya Peter Carey yang memenangkan Booker Prize pada tahun 2000 silam, TRUE HISTORY dikisahkan oleh Ned Kelly dalam surat-suratnya kepada putrinya yang belum lahir.

Dimulai saat usia akil balik, Ned panggilan Edward Kelly, anak sulung pasangan Ellen dan Red Kelly harus menghadapi kenyataan keluarganya yang serba kacau. Ayahnya adalah napi buangan asal Irlandia. Ia dikirim ke Australia setelah didakwa mencuri ternak. Mereka tinggal jauh dari pedesaan dalam rumah kecil yang ala kadarnya. 

Ellen adalah istri yang kecewa. Red nyaris tak bisa menghidupi kelima anaknya. Bagi Ellen, Red yang temperamental itu hanyalah pecundang. Maka, untuk menyambung hidup keluarganya, ia pun menjual diri.

Diam-diam perempuan itu menerima layanan seks untuk Sersan O’Neill, tentara kolonial yang jatuh hati pada Ellen, namun yang menyebalkan O’Neill memakai cara licik untuk menjauhkan Red dari keluarganya.

Maka, ketika Ned mencuri ternak, atau lebih tepatnya sebuah kaki ternak, O’Neill pun datang dan mendakwa bahwa itu kelakuan Res. Di tengah malam buta, Red pun digelandang ke penjara. Tapi lama, Red kembali menjadi mayat. 

Ellen yang kesal pada O’Neill pun mencari kekasih baru, Harry Power, seorang bushranger (sejenis perampok jalanan yang biasa mencegat dan menghabisi harta orang kaya ala Robin Hood) pria yang bisa membimbing Ned jadi jagoan.

Dari Powerlah, Ned belajar menuliskan kisah hidupnya. Dari Power pula, ia diajari menembak dan menjebak korban. Suatu kali, setelah sukses merampok, Power membawa Ned ke sebuah hotel. Di sebuah kamar, mereka menemui O’Neill tengah bercinta dengan seorang pelacur. Power menyuruh Ned menembak kemaluan O’Neill. Awalnya Ned tak berani, tapi provokasi Power dengan mengatai Ned bisa jadi bencong seperti ayahnya berhasil membuat bocah itu menarik pelatuk dan mengenai paha O’Neill yang telanjang bulat.

Namun peristiwa itu tak membuat Ned merasa gagah, ia malah pulang ke rumah. Ellen yang melihat anaknya tiba-tiba pulang pun marah. Ia bilang kalau Ned telah dijual ke Power. “Tak ada yang gratis di dunia ini!” begitu teriak Ellen yang membuat Ned ciut. Malam harinya, ia mengaku pada ibunya kalau ia terus menerus ketakutan karena seolah dikejar mimpi akan O’Neill.  

Baca Juga  Pembangunan Rel KA Layang Terpanjang Atasi Kemacetan di Simpang Joglo Solo

Lalu kita dibawa ke beberapa tahun kemudian, ketika Ned dewasa menyambung hidup sebagai petarung. Di sini, Ned tak lagi sendiri, ia punya sahabat Joe Byrne yang mengikutinya ke mana pun. Termasuk saat Ned pulang menemui keluarga yang lama tak kunjungi. Semua sudah berubah, ibunya telah punya kekasih baru, George King pria asal California yang usianya tak berbeda jauh dengannya. Kini adik-adiknya menjelang dewasa. Ned sempat tak suka pada kekasih ibunya yang sangat dekat dengan Dan, adiknya. 

Suatu malam setelah menangkap adiknya sendiri saat pulang merampok, kakak beradik ini nyaris berseteru. Dan mengakui kalau ia dan teman-temannya adalah murid George sebagai bushranger ‘gaya baru’ : mengenakan gaun saat merampok.

Keesokan harinya, Dan pun memberinya sebuah gaun yang mereka pakai semalam, tapi Ned mengembalikannya pada sang pemilik: Mrs Robinson, germo pengelola bordil di wilayah itu.

Gara-gara mengembalikan gaun tadi, Ned tak sengaja berkenalan dengan Constable Fitzpatrick, seorang serdadu kolonial yang malam itu menghadiahi Ned seorang perempuan panggilan bernama Mary. Tak butuh waktu lama bagi Ned untuk jatuh cinta pada perempuan yang punya seorang bayi yang usianya belum ada setahun, Hubungan Ned – Mary ini membuat pertunangan Ellen dan George bermasalah, lantaran Ellen begitu cemburu setelah tahu anak bayi Mary adalah George. 

Tentu saja itu adalah bagian permainan Fitzpatrick untuk menghancurkan keluarga Kelly. Ia bahkan juga merayu Katie, adik Ned yang masih lugu, serta mengingkari janjinya untuk memperjuangkan agar Dan dipenjara enam bulan saja. Namun hal yang membuat Ned terprovokasi adalah saat Fitzpatrick terus merongrongnya tentang Mary dan darimana bayinya berasal. Ia menembak polisi itu di tangan. 

Lantas Ned, Dan dan gengnya kabur. Sejak itu mereka benar-benar memulai aksinya sebagai gang yang paling berbahaya di daratan Australia: The Kelly Gang. Sementara Ellen dipenjara Fitzpatrick sebagai umpan untuk menangkap anak-anaknya. Selanjutnya adalah sejarah. Kita semua tahu bagaimana nasib Ned Kelly berakhir. 

Kritik mengatakan karya Justin Kurzel ini adalah Ned Kelly dalam versi punk rock. Bisa jadi ada benarnya. Kurzel mengadaptasi film ini dengan gaya penyutradaraan yang beda.

Gambar-gambar long shot dan landscape cantik dipadukan lighting yang kadang seolah tanpa bantuan cahaya buatan sama sekali, namun kadang ia bermain-main dengan lampu gelap terang yang ‘dimainkan’ ala spotlight di atas panggung. kadang diiringi musik yang menghentak ala film-film aksi. 

Baca Juga  Adjat Sudrajat : Exco PSSI Biang Keladi Kebobrokan Sepakbola Indonesia!

Ia juga mengarahkan para aktornya dengan gaya teatrikal yang kadang liar dan meletup-letup — tapi semuanya bermain sangat baik. George MacKay yang lugu dan penuh dedikasi dalam 1917, di sini tampil sangat beda. Ia boleh saja kalah ganteng dan terlalu pucat dibanding Ned Kelly yang asli, tapi MacKay tampil menyakinkan sebagai legenda Australia itu. Essie Davis yang memerankan Mama Ellen juga bermain menonjol. Ia ibu yang baik, perempuan liar, tapi juga supporter sekaligus provokator anak-anaknya. 

Para aktor pendukung juga tak ada yang mengecewakan. Nicholas Hoult yang jarang mendapatkan peran antagonis bermain sangat bagus sebagai Fitzpatrick. Ia licik, pasif agresif, ambisius dan tak bermoral, dan kita nyaris kehilangan simpati di ujung film.

Dua aktor paling terkenal di film ini yang hanya tampil sesaat: Russell Crowe pemeran Harry Power dan Charlie Hunnam sebagai O’Neil juga tak mudah terlewatkan, tanpa mereka ‘tak akan ada’ Ned Kelly, Crowe dan Hunnam berhasil membawakan dua sosok berpengaruh itu dengan baik. Lalu, jangan lupa pada aktor remaja Orlando Schwerdt yang begitu pas bermain sebagai Ned remaja yang lugu.

Kurzel juga membuat Ned Kelly kali ini sangat fashionable. Penata busana Alice Babidge mendandani para aktor dengan baju-baju ala jaman Victoria  serta busana-busana masa kini. Ned Kelly tak lagi berkostum kolonial tapi mengenakan denim dan kemeja merah menyala, begitu pula Dan yang bak penyanyi country jaman sekarang, bahkan sidekick Ned, si Joe lebih mirip Kurt Cobain ketimbang bushranger. Tapi visi nakal ini toh sah-sah saja dan sama sekali tak mengganggu cerita. 

Malahan, dibanding  tiga film Ned Kelly sebelumnya, TRUE HISTORY boleh dibilang yang terbaik. Barangkali juga karya Kurzel terbaik, sebelumnya ia pernah sangat  fasih menggarap Macbeth (2015) tapi gagal dalam Assasin’s Creed (2017).

Ini bukan film yang mudah dilupakan, apalagi dengan naskah yang bagus, Kurzel telah membuat adaptasi dengan gayanya sendiri tanpa melupakan narasi dari buku aslinya. Kalimat Ned Kelly seolah membayangi kita dengan sosoknya, seperti bagaimana ia menarasikan dirinya di film ini:  “But a man cannot change the past. nor ever outrun his destiny.”  *Ayu Gendis Sulistyowati

Share :

Baca Juga

Sirkuit Mandalika

Berita

Jokowi Presiden Pembalap Pertama di Dunia!

Berita

Sherry Lansing Leadership Award untuk Jennifer Aniston

Berita

Ganjar Pranowo Jadi Presiden Kalau Mampu Naikan UMP 2021 di Jateng
Baksos

Berita

Rotary Madiun Rencanakan Kontainer Pendidikan

Berita

IPW Apresiasi Penghentian Penyidikan Aiman Witjaksono

Berita

Ditjen Hubdat Paparkan Langkah Tindaklanjuti Kecelakaan di Tol Cipularang

Berita

Pengamat Musik Bens Leo Meninggal Dunia
Tri Rismaharini

Berita

Bu Risma Serahkan Bantuan untuk Komunitas Adat Terpencil Papua di Daratan Rawan Bencana