Home / Berita

Jumat, 10 Februari 2023 - 22:30 WIB

PSSI Tidak Pernah Mengurus Pembinaan Pemain Usia Muda

Defacto – Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar dalam sepakbola. Banyak talenta-talenta muda yang ada di daerah. Jika dibina dengan baik, Indonesia tidak akan kekurangan pemain berbakat. Stok melimpah dari Aceh sampai Papua.

Namun saya, bibit-bibit muda itu tidak berkembang karena PSSI, sebagai induk organisasi sepakbola, tidak mengurus pembinaan pemain usia muda.

“Pengurus PSSI itu maunya shortcut, ingin membuat monumen dengan cepat. Diambilah pemain-pemain asing untuk dinaturalisasi!,” kata Ferril Raymond Hattu, mantan pemain Timnas sepakbola asal Surabaya.

Baca Juga  TNI Siapkan Rencana Pengamanan Terpadu untuk World Water Forum ke-10

Ferril menuding pengurus PSSI telah melalukan penipuan terhadap masyarakat, dengan memggebar-gemborkan program pelatihan sepakbola di luar negeri, seperti Primavera atau SAD, tetapi tidak pernah ada hasilnya yang jelas.

Untuk menghasilkan pemain-pemain yang bagus, lanjut mantan pemain Persebaya, Niac Mitra dan Petrokimia Gresik ini, pembinaan pemain usia muda yang terarah dengan waktu yang cukup, mutlak diperlukan. Tidak bisa hanya training center bulanan saja.

Kapten Timnas yang mempersembahkan emas cabang sepakbola di SEA Games Manila ini mengungkapkan, tim yang mengikuti SEA Games Manila tahun 1991 disiapkan selama 2 tahun oleh pelatih Anthoni Polosin. Itu pun banyak melalukan uji coba dengan tim-tim luar negeri yang kuat, meski pun kalah.

Baca Juga  Kaum Ibu-Ibu Bersaing Lomba Mewarnai di Kabupaten Madiun

“Waktu bertanding lawan Mesir kita kalah 6 – 0, lawan Malta 3 – 0, dan lawan Korea Selatan 3 – 0. Itu pun dihajar habis-habisan oleh media di dalam negeri. Tapi Polosin bilang, lawan kita bukan itu, tapi levelnya di bawah itu. Dan kita meraih emas di SEA Games 1991,” papar Ferril.

Baca Juga  Perpres 19/2024 Diharap Mampu Akselerasi Industri Gim Nasional

Indonesia menurutnya bukan tidak mampu melahirkan tim sepakbola bagus, tetapi tidak mau.

“Banyak oknum yang perlu ruang bermain untuk keuntungan komersial. Bagi kita mantan pemain, lu kerja, lu dapat untung, silahkan saja. Tapi jangan korbankan bibit-bibit muda di daerah.”

Ferril berharap pengusur PSSI yang akan datang lebih jujur, lebih terbuka dalam menangani sepakbola. “Karena ini orkestrasi besar yang harus kita mainkan bersama,” kata pemain berdarah Saparua, kelahiran Surabaya, 9 Agustus 1962 ini. (hw)

Share :

Baca Juga

Berita

Vihara Amurva Bhumi Karet Menang Kasasi di MA,

Berita

Solo Raya Akan Jadi Pusat Kepariwisataan Terintegrasi Terbesar di Jateng

Berita

Susi Pudjiastuti Sindir Puan Maharani, Politikus PDIP Meradang

Berita

IUP yang Ditandatangani Mardani H Maming Tidak Dipersoalkan dalam Putusan

Berita

KPK Makin Fokus Dalami Formula E, yang Memperkaya Diri Bakal Jantungan

Berita

HaloPuan Sosialisasikan Manfaat Kelor untuk Lawan Stunting di Bogor

Berita

LaNyalla Jadi Pembina Paguron Jalak Banten Nusantara

Berita

Operasi Lilin 2024 Akan Dimulai 21 Desember 2024 Hingga 2 Januari 2025