Harry Tjahjono
Setelah mengorupsi berpuluh miliar rupiah uang negara
Setelah menelan berpuluh miliar uang suap dan gratifikasi
Setelah menilap berpuluh miliar rupiah uang komisi
Seorang koruptor bersimpuh di kaki istrinya yang sedang terbakar emosi
Dan sambil menangis mengaku minta diampuni
“Maafkan aku wahai istriku tercinta. Seumur hidup hanya sekali itu saja aku melakukan kesalahan. Ampuni aku yang diam-diam kawin siri.”
Jakarta, 15 September 2017
MIMPI SEORANG KORUPTOR
Harry Tjahjono
Pada suatu malam seorang koruptor bermimpi tersesat di sebuah lorong yang aneh dan bertemu malaikat atau yang menurutnya malaikat, sehingga tiba-tiba saja ia bertanya: “Apakah koruptor akan masuk neraka?”
Dan sebuah suara menjawabnya: “Tentu saja. Bahkan sudah disiapkan neraka paling jahanam untuk arwah-arwah seperti kamu.”
Dengan gemetar ia bertanya lagi: “Apakah koruptor akan disiksa?”
Jawaban itu kembali bersuara: “Tentu saja. Bahkan sudah disiapkan penyiksaan paling jahanam yang akan membuat arwah-arwah kalian memohon untuk mati berkali-kali.”
Untunglah sebelum terkencing di celana ia terbangun dan mendapati dirinya menggigil ketakutan, nyalinya ciut, hati nuraninya membisikkan penyesalan, jiwanya menelan doa-doa pengampunan.
Namun kurang dari empat menit kemudian syahwatnya memberi kekuatan yang membuatnya terbebas dari mimpi tersesat di lorong aneh.
Maka dengan tegar ia bangkit dan berkata cuek: “Kenapa takut? Toh kata Fahri Hamzah KPK itu bukan malaikat.”
Jakarta, 15 September 2017
JIWA ANAK KORUPTOR
Harry Tjahjono
Senja berangsur gelap. Anak seorang koruptor berdiri mengangkang di teras rumah yang menyerupai istana
Kedua bola matanya bersinar bak lampu senter menyorot sekumpulan orang miskin yang mengerumuni pagar
Dan berseru selantang toa:
“Jangan salahkan bapakku kalau dia kaya raya. Pemerintahlah yang seharusnya mampu menjaga harta negara secara aman dan seksama. Para juragan mestinya tidak membujuknya menerima hadiah. Masyarakat hendaknya tidak menyelipkan uang suap untuk melicinkan urusannya. Jadi apa yang salah pada bapakku? Apakah hidup kaya raya itu haram? Jangan hanya karena kalian miskin maka kalian menganggap orang kaya berdosa!”
Lalu dengan tegap ia berjalan nyamperin pagar
Namun tatkala dagunya mendongak, engsel batok kepalanya terlepas
Dan empat buah bateray tergelincir jatuh dari relung otaknya
Langkahnya terhenti
Kedua bola matanya padam
Senja telah gelap
Jakarta, 15 September 2017