Jakarta, Defacto – Apa kabar Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi)? Hari ini akan berkongres untuk mencari Ketua Umumnya yang baru. Wadah artis film ini penuh dinamika. Apalagi dipimpin oleh sejumlah tokoh yang selalu menjadi headline di media.
Pada periode 2011-2016, Parfi dipimpin oleh Aa Gatot Brajamusti. Dia menggantikan Jenny Rachman, aktris beken peraih piala Citra.

Aa Gatot sosok yang dipertanyakan kapasitasnya memimpin organisasi. Namun akhirnya awet memimpin wadah artis film tersebut. Bahkan sampai terpilih lagi dalam kongres berikutnya.
Ganti Aa Gatot ada nama Andryega da Silva yang nyaris terlupakan. Pria bernama asli Andreanus Dedy Dermawan ini merupakan Ketua Umum Parfi periode 2016-2021. Dia menggantikan petahana Aa Gatot yang baru saja terpilih dalam Kongres Parfi di Lombok terlibat kasus narkoba.
Siapakah Andryega?
Sebagai aktor film dia mengaku antara tahun 1986 sampai 2004 ikutan dalam 60-80 judul sinetron dan 18 judul film. 99 persen di antaranya peran kecil atau peran pembantu. Hanya sekali Andryega mendapat kesempatan menjadi peran utama sinetron “Melompati Angin”. Kemudian pada 2004 dia menjadi bintang film produksi TV3 berjudul “Laila” dan “Gong”. Konon salah satunya sempat diputar di ajang Jakarta International Film Festival.
Catatan karier inilah yang menjadi modalnya maju menuju pemilihan Ketua Umum Parfi 2016. Bersaing dengan Aa Gatot, Andryega pun kalah. Namun nasib membawanya menjadi orang nomor satu di wadah artis film itu.
Sayangnya sepanjang periode 2016–2021 banyak terjadi konflik internal di tubuh PARFI. Andryega dicopot dan setelah itu beberapa kali terjadi penunjukan ketua umum, serta pembentukan kepengurusan tanpa SK resmi dari pemerintah. Namun akhirnya bisa berlangsung kongres Parfi pada tahun 2020 yang memilih Alicia Djohar untuk periode 2020-2025.
Alicia adalah aktris yang banyak berkiprah sejak era 1970-an. Dia sempat ikut di pengurusan Parfi pada periode 1990-an. Perempuan kelahiran Bogor ini memimpin Parfi di era pandemi sehingga kiprahnya nyaris tak terdengar.
Tahun ini Parfi kembali berkongres untuk memilih Ketua Umum yang baru menggantikan Alicia. Acara diadakan di Gedung RRI Jakarta , 19 – 20 Februari 2025 dan akan dibuka Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Ada tiga kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PARFI periode mendatang. Masing-masing Boy Tirayoh, Ki Kusumo, dan Firdaus Oiwobo yang dikenal sebagai pengacara. Boy Tirayoh menyatakan mundur. Kini tinggal Ki Kusumo dan Firdaus.
Nama Ki Kusumo lumayan berkibar di perfilman nasional. Tak hanya dikenal sebagai aktor, dia juga menjadi produser di beberapa film. Umumnya mengusung genre horor. Kusumo sendiri cukup aktif berkiprah di Parfi dan kini menyatakan siap untuk maju sebagai pimpinan organisasi ini.
Bagaimana dengan Firdaus? Dikenal sebagai pengacara kontroversial, akhir 2019 dia mendirikan Persatuan Artis Republik Indonesia (Perrari) dan menjadi presidennya. Firdaus juga mendirikan PT Bintang Mutiara Pasifik. Pada Agustus 2020 rumah produksi tersebut membuka open casting “Joker Bukan Jacklyn”. Namun hingga kini filmnya entah apa kabarnya.
Sebagai pengacara, Firdaus dikenal dengan polah nyelenehnya. Awal Februari 2025, dia melakukan aksi naik ke atas meja dalam sidang kasus pencemaran nama baik antara Razman Arif Nasution dan Hotman Paris Hutapea di PN Jakarta Utara. Pemicunya karena keputusan majelis hakim yang menggelar sidang tertutup dan diprotes dari tim pembela Razman, termasuk Firdaus. Alhasil Kongres Advokat Indonesia (KAI) memutuskan untuk memberhentikan Firdaus Oiwobo dari keanggotaan.
Belum lagi pengakuannya memiliki sebuah gunung di daerah Parung, Jawa Barat, yang mengandung cadangan uranium dalam jumlah besar. Konon kandungan uranium tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dunia selama 1.000 tahun. Firdaus mengaku gunung itu diperoleh sebagai hadiah dari cucu Raja Banten.
Wah, jadi menarik untuk dinanti. Siapa yang bakal terpilih sebagai pimpinan Parfi yang baru? (bat)