deFACTO – Selesai sudah perjuangan Max Sopacua di dunia. Rabu, 17 November 2021 politikus senior sekaligus salah seorang pendiri Partai Demokrat itu menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Menurut putera almarhum Ferro Sopacua, ayahnya dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta selama tiga pekan terakhir karena kanker paru-paru.
Jenazah Max Sopacua rencananya akan dibawa ke rumah duka di Bogor, Jawa Barat, untuk kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga di Ciomas Bogor, satu lubang dengan almarhumah isterinya, Tutie Irawati.
Tutie Irawati sendiri meninggal dunia pada 22 Januari 2013 di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta.
“Indikasinya kanker di paru-paru, meninggal tadi pagi jam 5.53 WIB di RSPAD,” kata Ferro dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (17/11/2021).
Sampai akhir hayatnya Max Sopacua dikenal sebagai politikus. Sebelum terjun ke dunia politik, Max dia dikenal sebagai penyiar berita olahraga di TVRI pada tahun 1980an hingga 1990an.
Karena pekerjaannya sebagai seorang penyiar berita olahraga, ia aktif di organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) lalu menjadi anggota di dalamnya pada 1990 hingga 2001,
Pada tahun 2009, Max mendirikan Sheba FM, sebuah stasiun radio yang berbasis di Bogor bagian barat dan mengudara pada frekuensi 87,8 FM,[7] stasiun radio tersebut kini bernama X Channel.
Ketika Partai Demokrat berdiri, Max Sopacua bergabung. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama dua periode pada 2004–2009 dan 2009–2014.
Hubungannya dengan Partai Demokrat tidak berjalan mulus. Ketika banyak anggota senior Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Maret 2021 lalu, ia ikut di dalamnya.
Max Sopacua sangat bersemangat memperjuangkan Partai Demokrat versi KLB.