Home / Sastra

Jumat, 1 November 2024 - 12:33 WIB

HADIAH CINTA Status Derita

15. STATUS DERITA
MAS AR membunuh rokok dengan menginjaknya di lantai teras. Bagi saya, itu sepertinya menunjukkan perasaan yang terganggu. Mas Ar tampak tidak senang karena Mas Tom memintanya menjauhi Bu Susan. Tapi, kenapa harus merasa tidak senang?

“Kenapa saya harus menjauhi Bu Susan? Kamu belum mengenal Bu Susan, Tom. Belum mengetahui bagaimana dia menghadapi empat pernikahannya yang gagal. Saya sudah banyak mendengar cerita dari Bu Susan, bagaimana keempat anaknya menganggapnya tidak peduli pada anak karena hanya ingin menikah lagi, lagi dan lagi. Keempat anaknya sejak kecil dibawa dan diasuh keempat mantan suaminya. Saya mendengar bagaimana dia merindukan kehadiran anaknya di Rumah Lansia, tapi tidak pernah ada yang mau datang. Keempat anaknya sudah termakan anggapan bahwa Bu Susan bukan Ibu yang baik, yang mencintai dan mau mengasuh anaknya. Keempat anaknya mengasingkan, menghukum dan membuangnya, bahkan sudah menganggapnya tidak ada. Bu Susan menjalani penderitaan lahir dan batinnya di Rumah Lansia, mungkin dengan halusinasi atau angan-angan ideal yang justru menambah berat penderitaannya. Lalu, untuk alasan apa saya harus menjauhinya?” kata Mas Ar runtut.

Baca Juga  Kapolri Kunjungi Keluarga AKP Anm Lusiyanto, Ungkap Dukacita Mendalam

Mas Tom memungut puntung rokok yang tadi diinjak Mas Ar, memasukkannya di dalam asbak. “Maaf kalau saran saya untuk menjauhi Bu Susan membuat kamu tersinggung. Saya hanya khawatir kesetiaanmu pada Dien, yang sudah berlangsung 52 tahun, akan runtuh di ujung kesempurnaan. Saya memandangmu sebagai suami yang luar biasa, kepala keluarga yang juga luar biasa. Kamu rela dan ikhlas menderita merawat Dien yang demensia. Tapi, penderitaanmu yang dipertemukan penderitaan Bu Susan, dapat berbahaya. Penderitaan yang bertemu penderitaan, menimbulkan perasaan senasib yang sama. Dan itu dapat merusak kesetiaanmu pada Dien, dapat menghancurkan komitmen pernikahanmu yang sudah berlangsung 52 tahun,” kata Mas Tom, pelan dan tenang.

Baca Juga  Pemikiran Abdul Hadi WM Masih Relevan Sampai Hari Ini

“Kamu pikir saya akan atau dapat berselingkuh dengan Bu Susan?” tanya Mas Ar, terkesan meremehkan Mas Tom.

“Saya pikir, Bu Susan itu cantik. Setidaknya pernah cantik,” kata saya berusaha mencairkan percakapan yang terkesan tegang.

“Ya. Karena cantik itulah dia pernah nikah empat kali. Tapi, buat orang seumur saya, seks adalah pekerjaan, atau sebuah usaha yang dapat sangat melelahkan. Buat apa saya berselingkuh karena menginginkan seks?” sahut Mas Ar tertawa.

Baca Juga  Transportasi di Singapura:Tertib, Aman dan Nyaman

“Ya…, tapi perselingkuhan bukan semata-mata karena seks. Waktu masih muda, seks kilat sekalipun menjadi hal yang penuh sensasi, dapat dengan mudah menimbulkan keinginan. Tapi, apapun itu, perselingkuhan bukan hanya karena unsur seks. Dapat juga lantaran kita ingin jadi hero, jadi pahlawan penyelamat. Juga karena persamaan nasib. Lantarah penderitaan dipertemukan dengan penderitaan. Saya hanya ingin mengingatkan saja, Ar,” kata Mas Tom.

“Oke.., oke…, saya akan mempertimbangkan saranmu. Terima kasih. Oya…, kalian besok hadir di ulang tahun Bu Susan, kan?” tanya Mas Ar.

Secara bersamaan, saya dan Mas Tom mengangguk. Saya langsung memikirkan besok ingin membawakan apa ya untuk Bu Susan? ***

Share :

Baca Juga

Emilia

Sastra

EMILIA
Doa Koruptor

Sastra

DOA KORUPTOR
Karikatur

Esai

Engkau Pasti Tahu Aku Tak Punya Uang

Sastra

HADIAH CINTA Menjaga Istri

Sastra

HADIAH CINTA Kaus Kaki

Sastra

HADIAH CINTA: Selingkuh

Sastra

HADIAH CINTA Poligami

Sastra

HADIAH CINTA Remeh Temeh