Home / Berita / Sastra

Minggu, 20 Oktober 2024 - 20:48 WIB

HADIAH CINTA Politik Seks

03. POLITIK SEKS
ENTAH sudah berapa lama kami terdiam, menikmati asap rokok dan beberapa kali tegukan kopi hangat. Jarum jam dinding terdengar berdetak-detak seperti langkah kecil yang tetap dan stabil, menempuh perjalanan panjang. Saya hembuskan asap rokok jauh-jauh lantas membunuhnya di asbak keramik.

“Saya berselingkuh bukan cuma sekali. Perselingkuhan itu seperti politik yang merangsang sensasi, selalu menemukan alasan yang masuk akal, mampu merumuskan argumentasi yang dapat membenarkan. Perselingkuhan itu politik seks kilat, yang berlaku sesaat lantas selesai, tapi selalu menggoda untuk mengulanginya lagi,” kata Mas Tom.

Baca Juga  Lama tidak Terlihat, Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Muncul di Turnamen Tenis Abu Dhabi

“Berapa kali Mas Tom mengulanginya?”

Mas Tom menarik napas, “Saya tidak pernah menghitungnya. Saya tidak ingin mengenang kebodohan yang dulu pernah saya banggakan, atau tepatnya saya anggap lazim. Saya kira semua laki-laki begitu. Perselingkuhan lazim menjadi bahan percakapan sesama laki-laki. Implisit maupun eksplisit. Dilakukan bersama atau bersendiri. Berusaha untuk tidak ketahuan istri. Saya kira, semua laki-laki menganggap berselingkuh itu seperti main petak umpet. Ada sensasi yang menggelapkan akal pikiran, membuat kita asyik menyembunyikan diri agar tidak diketahui. Sensasi politik seks kilat yang menyambar sesaat, tanpa tanggung jawab dan kewajiban kecuali membayar uang yang disepakati, atau melunasi janji kosong.dengan harapan yang juga kosong. Kamu bisa menanyakan soal perselingkuhan pada laki-laki lain. Akan ada jawaban yang kurang lebih sama. Politik seks kilat akan mempunyai alasan yang masuk akal, rumusan argumentasi yang meyakinkan, dan pepatah-pepatah yang sekalipun konyol dapat dijadikan referensi. Coba saja tanyakan pada teman-teman yang lain.”

Baca Juga  Sony Menunda Film Anti-Hero, Morbius untuk Kesekian Kalinya

Saya mengangguk. Saya akan coba menanyakannya pada teman laki-laki yang masih muda. Siapa tahu berbeda dengan kesimpulan Mas Tom.

Baca Juga  Peluncuran Forum Pemred Online

“Perselingkuhan seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Sewaktu menjadi rahasia atau saat ketahuan. Saya bersyukur karena selamat tetap menjadi rahasia, sampai pada titik di mana saya memutuskan untuk berhenti selingkuh,” kata Mas Tom.

Saya memandangi Mas Tom yang menyalakan rokok. Memutuskan berhenti selingkuh? Kenapa? Sejak kapan? Mas Tom batuk tersedak asap rokok dan segera menyeruput tegukan terakhir kopi yang sudah dingin. ***

Share :

Baca Juga

Berita

PPKM Level 3 Akan Diterapkan Saat Libur Nataru

Berita

IUP yang Ditandatangani Mardani H Maming Tidak Dipersoalkan dalam Putusan
Mafia tanah

Berita

Uang dan Sertifikat Ibunda Nirina Zubir di Gunung Putri dan Bogor Juga Digasak Mafia Tanah!

Berita

Sangihe Harus Diperlakukan Sama dengan Maratua dan Sambit

Berita

Muhaimin Iskandar Cethar

Berita

Waldjinah dan Sarinah

Berita

Tim Wartawan Solo Ingin Beri Persembahan Terbaik di Piala Gibran 2022

Berita

Panda Nababan: PWI Harus Kembali Disegani