Awal April 2007, tabloid deFacto terbit di Jakarta. Diterbitkan dan dikelola antara lain oleh Butet Kartaredjasa, Harry Tjahjono, Dito Sugito dan Emar Pasha Amangku.

Salah satu tujuannya adalah mendorong Rano Karno untuk menjadi Cagub atau sekurangnya Cawagub DKI Jakarta.

Secara visual, tata muka dan tampilan tabloid deFacto berbeda dengan tabloid yang sudah ada. Terbit berkala dua minggu sekali. Tabloid politik berita hiburan.
Topik yang berat disajikan dengan bahasa yang ringan. Realitas yang rumit dipaparkan dari sudut pandang jernih dan sederhana. Juga humor dan satire ditawarkan sebagai solusi mengobati ketegangan pikir dan kelelahan emosi.

Meski bermodal cekak, launching tabloid deFacto dilakukan di Sultan Hotel d/h Hilton Hotel. Acara utamanya sarasehan Ngaji Demokrasi Bareng Gus Dur.
Pembicaranya, selain Gus Dur, adalah Rendra, Mohamad Sobary, Arswendo Atmowiloto, Butet Kartaredjasa, Harry Tjahjono, dan dimoderatori, Rieke Dyah Pitaloka.

Sejumlah kandidat Cagub yang berjuang maju di Pilgub DKI 2008, hadir di acara launching deFacto saat itu. Hadir pula artis dan publik figur, antara lain Roy Marten, Eep Saefuloh, Irwan Hidayat, Effendi Gazali, Sys NS dll.
Sayang, tabloid deFacto tak berumur panjang. Ketika Rano Karno menyatakan mundur dari kancah Pilgub DKI 2008, pengelolanya merasa mustahil untuk bertarung di pasar penerbitan pers cetak yang saat itu mulai digerus media online.

Setelah mati suri selama 15 tahun, spirit tabloid deFacto kembali menjelma dalam format media online dengan nama DeFACTO.id .
Hari ini, Senin, 1 November 2021, DeFACTO.id sudah bisa dibaca dibaca kembali. Semangat dan harapannya tak jauh beda: “Hadir sebagai media online yang menyajikan fakta, realita dan berita terkini secara adil, obyektif, akurat dan bertanggungjawab.”
Tagline atau semboyannya jelas dan sederhana: DeFacto.id Hanya Fakta. Mohon doa, dukungan, masukan dan sarannya. Salam sehat. *
hartjah