Home / Berita

Minggu, 31 Oktober 2021 - 20:26 WIB

DeFACTO Dahulu Tabloid Sekarang Online

Awal April 2007, tabloid deFacto terbit di Jakarta. Diterbitkan dan dikelola antara lain oleh Butet Kartaredjasa, Harry Tjahjono, Dito Sugito dan Emar Pasha Amangku. 

Salah satu tujuannya adalah mendorong Rano Karno untuk menjadi Cagub atau sekurangnya Cawagub DKI Jakarta.

Secara visual, tata muka dan tampilan tabloid deFacto berbeda dengan tabloid yang sudah ada. Terbit berkala dua minggu sekali. Tabloid politik berita hiburan.

Topik yang berat disajikan dengan bahasa yang ringan. Realitas yang rumit dipaparkan dari sudut pandang jernih dan sederhana. Juga humor dan satire ditawarkan sebagai solusi mengobati ketegangan pikir dan kelelahan emosi.

Baca Juga  Dede Sulaeman: Mau Dibawa ke Mana Sepakbola Indonesia?
Alm. Gus Dur, penyair W.S Rendra dan Harry tjahjono

Meski bermodal cekak, launching tabloid deFacto dilakukan di Sultan Hotel d/h Hilton Hotel. Acara utamanya sarasehan Ngaji Demokrasi Bareng Gus Dur.

Pembicaranya, selain Gus Dur, adalah RendraMohamad Sobary, Arswendo Atmowiloto, Butet Kartaredjasa, Harry Tjahjono, dan dimoderatori, Rieke Dyah Pitaloka.

Irwan Hidayat, Ceo Sido Muncul dan Rieke Dyah Pitaloka

Sejumlah kandidat Cagub yang berjuang maju di Pilgub DKI 2008, hadir di acara launching deFacto saat itu. Hadir pula artis dan publik figur, antara lain Roy Marten, Eep Saefuloh, Irwan Hidayat, Effendi Gazali, Sys NS dll.

Baca Juga  Korsa Marhaen Dukung Ganjar Pranowo

Sayang, tabloid deFacto tak berumur panjang. Ketika Rano Karno menyatakan mundur dari kancah Pilgub DKI 2008, pengelolanya merasa mustahil untuk bertarung di pasar penerbitan pers cetak yang saat itu mulai digerus media online.

Setelah mati suri selama 15 tahun, spirit tabloid deFacto kembali menjelma dalam format media online dengan nama DeFACTO.id .

Baca Juga  Duran Duran Siapkan Film Tentang Mereka

Hari ini, Senin, 1 November 2021, DeFACTO.id sudah bisa dibaca dibaca kembali. Semangat dan harapannya tak jauh beda: “Hadir sebagai media online yang menyajikan fakta, realita dan berita terkini secara adil, obyektif, akurat dan bertanggungjawab.”
Tagline atau semboyannya jelas dan sederhana: DeFacto.id Hanya Fakta. Mohon doa, dukungan, masukan dan sarannya. Salam sehat. *
hartjah

Share :

Baca Juga

Berita

Pendidikan di Indonesia, Ada Uang Ada Kualitas
Menhub

Berita

Menhub Budi Karya Tinjau Pelabuhan Kaliadem di Masa Libur Tahun Baru

Berita

Pagaralam, Magnet Wisata Sumatera Selatan
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

Presiden Besok Resmikan dan Jajal Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok

Berita

Bidadari JK Record Heidy Diana Muncul Lagi

Berita

Adjat Sudrajat : Exco PSSI Biang Keladi Kebobrokan Sepakbola Indonesia!

Berita

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin Hadiri HUT ke-50 PDIP