deFACTO.id – menjelang liburan tahun baru seperti sekarang ini, Kota Pagaralam (Provinsi Sumatera Selatan), akan diramaikan wisatawan. Mereka umumnya datang dari kabupaten/kota tetangga, Palembang, Bengkulu, Jambi, bahkan Jakarta.
Diprediksi, liburan pergantian tahun 2021-2022 akan menjadi moment spesial, hajatan besar, bagi pelaku dan pengusaha jasa pariwisata di Pagaralam.
Asal diketahui, praktis selama 3 tahun ini, Kota Pagaralam dilanda “musibah pariwisata”. Sebelumnya wisatawan “takut” datang ke Pagaralam karena berita adanya harimau turun gunung dan berkeliaran di pemukiman warga.
Ada pula bus penumpang yang terjun bebas di liku Lematang dan menewaskan seluruh penumpangnya. Musibah berikutnya akibat Pandemi Covid-19 yang juga dirasakan oleh hampir seluruh negara di dunia.
Namun demikian, selama 3 tahun dirundung paceklik, tidak membuat para pelaku pariwisata patah semangat. Segala kendala itu malah seperti memotivasi mereka dalam berkreasi menghadirkan atraksi baru.
Selama paceklik, di kawasan Gunung Gare dan Dempo Dempo misalnya telah dibangun camping ground Kebun Raya Dempo, Orchid Hotel, Homestay & Rumah Terbalik, gramping DeCabin Villa Besemah, dll
Di Pelangkenidai (Sungai Lematang) ada Rizal Camping Ground. Di kawasan Cawangbaru ada Ozil Garden. Di Tanjungaro ada Waterboom. Di Tebatlereh ada Cughup Napal Kuning, dll.
Sementara obyek wisata yang sudah ada sebelumnya seperti Green Paradise, Cughup Mangkok, Cughup Tujuh Kenangan, cughup Pintu Langit, Desa Wisata Scopi, dll sudah pula dibenahi sedemikian rupa dengan ditambah banyak atraksi.
Sementara di daerah penyangga, Lahat, obyek wisata baru seperi Air Terjun Sindang Panjang, Ayek Pacar, dll, terus bermunculan
Sekilas, adu kreasi dan adu konsep itu tampak seperti persaingan sengit – persaingan dalam pengertian positif tentunya – karena makin banyak dan beragamnya obyek wisata dibangun di Pagaralam makin membuat kota dengan penduduk 135.000 jiwa itu makin naik daun sebagai daerah kunjungan wisata di Sumsel* HSZ