Home / Berita

Sabtu, 13 November 2021 - 09:06 WIB

Berbagi Modal untuk Sesama Pedagang Cilik di Madiun

Menabung sedekah untuk berbagi modal kepada sesama pedagang kecil

Menabung sedekah untuk berbagi modal kepada sesama pedagang kecil

DeFACTO.id – Di Madiun, sekarang ini muncul lembaga sosial yang membantu pedagang cilik untuk mendapat modal dengan sistem sedekah. Bukan pinjaman atau riba. Kini aktivitasnya semaki berkembang. Dari beberapa programnya, berbagi modal semakin menampakkan hasilnya dalam melebarkan sayap membantu pedagang kecil yang memutuhkan bantuan dengan benderamodal.

Yayasan Berbagi Sedekah yang sekretariatya di Jalan Pari Anom D4-16 ini, meski baru beberapa tahun berjalan sudah melakukan aktivitas nyata dalam 9 program berbagi, yakni Berbagi Dhuafa, Berbagi Ilmu, Berbagi  Bencana (tentu ini maksudnya berbagi untuk korban bencana),  Berbagi Yati Piatu, Berbagi Modal, Berbagi Rumah, Berbagi Bea Siswa, Berbagi Benda dan Berbagi Sosial.

Baca Juga  Pj. Gubernur Teguh Tinjau Kesiapan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Dari sekian banyak program itu, yang kini lagi naik daun  adalah Berbagi Modal. Program ini sangat ditunggu pedagang kecil. Karena bukan riba dan juga bukan berupa pinjaman. Tapi pada dasarnya merupakan pembiasaan bersedekah setiap hari melalui penyisihan sedikit penghasilan.

Bersedekah? Benar. Begini pelaksanaan program itu. Kaum dhuafa yang dianggap layak menerima bantuan modal,   mendapat modal Rp 500 ribu dari yayasan. Selain itu diberikan kotak yang diharapkan setiap hari diisi. Itu merupakan sedekah, bukan pengembalian modal yang dipinjam. Karena modal yang diserahkan kali pertama merupakan pancingan.

Pola yang dilakukan, sebulan sekali kotak itu diambil petugas. Dalam bulan ke berapa pun kalau sedekah yang dimasukkan kotak itu sudah melebihi Rp 500 ribu, maka penerima akan mendapat modal lagi rp 500 ribu. Jadi, sebenarnya itu uang mereka sendiri

Baca Juga  Puan Maharani Ikuti Parade Senja Bareng Presiden Prabowo

Hitungannya begini. Misalnya penerima manfaat bersedekah tiap hari Rp 5.000, maka sebulan berjumlah 150 ribu. Dengan demikian bulan keempat sudah terkumpul Rp 600 ribu. Yang Rp 500 ribu diberikan lagi. Sisanya Rp 100 ribu untuk sedekah yang akan dikumpulkan pihak yayasan. Dana yang terkumpul  kemudian diberikan ke pedagang lain yang membutuhkan. Pihak yayasan tidak mengambil keuntungan dari sedekah yang dikumpulkn itu, namun diberikan kepada penerima manfaat lainnya.

Baca Juga  Mahfud MD Dilukiskan sebagai Hakim Bao di Zaman Dinasti Song

Dalam berbagi modal ini, penerima memang dibiasakan setiap hari bersedekah yang dilandasi doa, agar usaha bisa maju dan berkembang. Istilahnya mancing rezeki. Dan begitulah yayasan ini membiasakan  yang mendapat manfaat  untuk bersedekah setiap hari. Dari moal awal Rp 7 juta, sekarang ini sudah bisa memberikan bantuan modal ke sekitar 70 anggota.

Lantas bagaimana dengan mereka yang membantu operasional yayasan? Disiapkan program Berbagi Benda. Misalnya ada pihak yang bersedekah berupa benda, seperti botol air kemasan , istilah kerennya rosok. Benda-benda itu dijual, dan hasilnya untuk biaya operasional.* Rahayu Santosa

Share :

Baca Juga

Berita

Ayo Makan Singkong! (Harga Beras Mahal)

Berita

Nano Riantiarno, Tokoh yang Menghidupkan Dunia Teater Indonesia Itu Telah Pergi

Berita

PSHT akan Gelar Kejuaraan Silat Internasional

Berita

Geshin Impact Sediakan Tempat Istirahat Gratis Bagi Traveler

Berita

BTP Semarang Berhasil Tuntaskan Pendinasan Rel Layang KA Simpang Joglo
Raffi Ahmad

Berita

Nagita Slavina Melahirkan Anak Lelaki Secara Caesar

Berita

Memoar Laksamana Sukardi: “Kejahatan Negara untuk Mengkasuskan Penjualan Tanker Pertamina”

Berita

Potret Sosial Dalam “Bunga Semerah Darah”