Home / Berita

Senin, 15 November 2021 - 18:43 WIB

Ahok Masuk Bursa Capres, Posisinya di Bawah Gatot Nurmantyo

deFACTO – Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) masih menjadi salah satu calon pemimpin yang diminati rakyat. Buktinya dalam survey yang dirilis oleh  Politika Research and Consulting (PRC), mantan Gubernur DKI Jakarta itu masuk sebagai salah satu cawapres 2024 pilihan responden.

Ahok berada di urutan paling buncit dari 10 nama yang diriset. Ahok dipilih oleh 1,1 % responden, berada 1 tingkat di bawah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang meraih 1,3%.

Hasil survey PPRC menempatkan nama-nama Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Ganjar Pranomo berada di posisi tiga teratas. Sandiaga Uno kandidat calon presiden yang paling layak dipilih, dengan  12 persen, berikutnya Anies Baswedan 6 persen.

Baca Juga  CCTV Apartemen Diretas, Rekaman Aktivitas Pribadi Penghuni Dijual di Situs Gelap

Berikut hasil lengkap survei cawapres tersebut:

Sandiaga Uno 12,5%
Anies Baswedan 6,1%
Ganjar Pranowo 3,9%
Prabowo Subianto 2,9%
Ridwan Kamil 2,9%
Ma’ruf Amin 2,7%
Tri Rismaharini 2,0%
Agus Harimurti Yudhoyono 2,0%
Gatot Nurmantyo 1,3%
Basuki Tjahaja Purnama 1,1%
Lainnya 6,5%
Tidak Tahu 56,1%

Nama Ahok sudah masuk dalam bursa capres 2024 dalam survey-survey sebelumnya. Antara lain dalam survey yang dilakukan oleh  Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Senin (22/2/2021).

Baca Juga  Tim Bintek Polri Evaluasi dan Perkuat Pamwisata Polres Manggarai Barat

Dalam survey itu, Ahok berada di urutan 4 atau di bawah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Data itu didapat berdasarkan simulasi semi terbuka 29 nama kandidat pilihan responden.

Hasil survey Litbang Harian Kompas yang dirilis pada 18 Oktober 2021)

juga menunjukan Ahok masuk ke dalam bursa Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ahok divonis 2 tahun penjara karena terbuka menodai agama Islam terkait ucapan ‘dibohongi pakai Surat Al-Maidah’ soal memilih pemimpin. Ahok bebas pada 24 Januari 2019 setelah menjalani pidana 2 tahun. Ancaman pidana untuk Ahok ketika itu 5 tahun.

Baca Juga  Konten Kreator Sangat Membantu UMKM dan Pariwisata

UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menjelaskan syarat capres dan cawapres. Salah satunya tidak pernah dipenjara yang ancaman hukumnya 5 tahun atau lebih.

Ketentuan itu tertuang dalam Pasal 227 huruf k:

Surat keterangan dari pengadilan negeri yang menyatakan bahwa setiap bakal calon tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; man

Share :

Baca Juga

Putri Mako

Berita

Mantan Putri Jepang Mako dan Suaminya Memulai Hidup Baru di New York
Wayang kulit

Berita

Siswa SMP 2 Kabupaten Madiun Nyungging Wayang Kardus dengan Tatah Paku
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

“Belenggu Nalar” Buku Tentang Penjualan Kapal Tanker Pertamina Berujung Kriminalisasi

Berita

Presiden Resmikan PLTA Poso

Berita

PIALA WALIKOTA GIBRAN RAKABUMING RAKA TIBA DI BALAIKOTA SOLO

Berita

Korsa Marhaen Dukung Ganjar Pranowo

Berita

Nyali Mahfud MD