Home / Berita

Senin, 11 November 2024 - 22:30 WIB

Kemenpar Aktifkan TIC BPOLBF Buka Layanan bagi Wisatawan Selama Erupsi Lewotobi Laki-laki NTT

Jakarta, Defacto Kementerian Pariwisata telah mengaktifkan Tourism Information Center (TIC) melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai crisis center untuk memberikan layanan bagi wisatawan yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, dalam pernyataannya, di Jakarta, Senin (11/11/2024) menjelaskan TIC BPOLBF akan memberikan informasi-informasi terbaru mengenai aksesibilitas di Labuan Bajo baik melalui udara maupun laut.

TIC BPOLBF juga akan memberikan informasi terbaru mengenai aktivitas dan destinasi di dalam kawasan Labuan Bajo.

“Kami bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk pemerintah daerah, BPBD, serta pelaku industri pariwisata lokal, saat ini sedang berupaya memastikan keamanan pengunjung dan masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Hariyanto.

Baca Juga  Presiden Besok Resmikan dan Jajal Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok

Sebelumnya penutupan berkala diberlakukan di Bandara International Komodo mulai dari Sabtu, 9 November 2024. Dan sudah dibuka kembali pada Senin, 11 November 2024 per-sore ini pukul 18.00 WITA. Dimana maskapai Citilink telah menyediakan seat untuk 180 penumpang.

“Pemantauan situasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur yang berdampak signifikan pada sektor pariwisata terus dilakukan secara berkala, terutama terhadap mobilitas pengunjung di Labuan Bajo,” ujar Hariyanto.

Empat bandara di NTT yang saat ini masih ditutup di antaranya Bandara H. Hasan Aroeboesman, Kabupaten Ende; Bandara Gewayantana, Kabupaten Larantuka; Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka; dan Bandara Soa, Bajawa.

Baca Juga  Rekaman Kekejaman Penumpasan Orang-Orang Merah dalam "Tuhan Menangis Terluka" karya Martin Aleida

Adapun moda transportasi alternatif yang tersedia saat ini di Labuan Bajo adalah 15 kapal speedboat yang dapat menampung sekitar 225 orang untuk menyebrang ke Sape Sumbawa. Dan kapal penumpang dengan kapasitas hingga 5.182 orang. Total saat ini yang terevakuasi sudah mencapai 2.222 orang.

Upaya lain yang dilakukan di antaranya pembukaan posko evakuasi wisatawan imbas penutupan Bandara International Komodo oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Kemudian penundaan agenda event mendatang seperti International Golomori Jazz Festival, yang ditunda hingga awal 2025.

Baca Juga  Desa Detusoko Barat, Pintu Utama Menuju Taman Nasional Kelimutu

“Tentunya langkah-langkah mitigasi yang tepat dan upaya menjaga kenyamanan serta keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama, Kementerian Pariwisata menyiapkan surat pemberitahuan kepada Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memonitor dan memastikan keselamatan wisatawan di wilayah terdampak,” kata Hariyanto.

Bagi wisatawan yang ingin mengakses informasi lebih lanjut mengenai mobilitas evakuasi dan informasi lainnya dapat menghubungi nomor Whatsapp 0811-3879-4555 atau bisa langsung mengunjungi Kantor BPOLBF di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 88, Labuan Bajo, NTT. Kementerian Pariwisata berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengupayakan adanya diskon hotel bagi wisatawan yang terdampak. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Berita

Polri Amankan Tersangka Pengelola Situs Penyebar Video Porno Anak

Berita

Ketua DPD Nilai Presidential Treshold Lebih Banyak Mudaratnya

Berita

Wajah Baru Dominasi DPD RI

Berita

Kapolri Terima Audiensi FKN, Perkuat Komitmen Jaga Kerukunan

Berita

Meskipun Turun Hujan Warga Citamiang Antusias Datangi Baksos HaloPuan

Berita

Puan Ingatkan Agar Aparat Netral di Pilkada Jateng: Biarkan Rakyat yang Pilih Pemimpinnya

Berita

UNJ Kini Resmi Operasikan SangSang Univ Zone, Hasil Kerjasama dengan KT&G SangSang UI dan UNJ
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama