Di Kota Karawang, Jawa Barat, rasanya tak ada wartawan maupun pejabat yang tidak kenal sosok Oland PH Sibarani. Bukan karena pria berkacamata ini memiliki ciri khas karena selalu memakai topi laken –topi yang biasa dikenakan oleh para cowboy yang terlihat dalam film-film western — atau jabatannya sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Barat, tetapi sikapnya yang hangat dan mengayomi kalangan wartawan di Karawang, membuat lelaki berkulit gelap ini sangat dekat dengan para wartawan. Kemampuannya berkomunikasi, dan cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya, juga membuat Oland mampu beradaptasi dengan siapa pun.


Kedekatan Oland dengan para pejabat di Kabupaten Karawang terlihat saat diadakan Konferensi Wilayah (Konferwil) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang, pada Rabu (4/9/2024) di Hotel Mercure Karawang. Acara itu bukan saja dihadiri oleh seluruh wartawan anggota PWI di Karawang, tetapi juga dihadiri oleh sejumlah pengurus PWI dari Bandung, Bekasi dan Jakarta.
Yang menarik, acara itu juga dihadiri oleh Ketua PWI Cabang Jawa Barat, Hilman Hidayat, Muspida Kabupaten Karawang, seperti Bupati Karawang Aep Saefulloh,
Kapolres, Dandim, dan beberapa pimpinan instansi pemerintah di Karawang. Oland duduk satu meja dengan para pejabat tersebut.
Konferwil PWI Karawang kemarin berhasil memilih wartawan senior Nila Kusuma (Koran Sindo) sebagai Ketua PWI Kabupaten Karawang, menggantikan Aep Saefulloh. Nila terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) tersebut, menggantikan Ketua PWI Karawang yang lama, Aep Safulloh.
Nila Kusuma menjadi Ketua PWI Karawang Periode 2024 – 2027, didampingi oleh Cikwan Suwandi (Wartawan Tribun) sebagai Sekretaris Jendral dan Arie Firmansyah (Wartawan Karawang Bekasi Ekspres) sebagai Bendahara Umum.
Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat dalam sambutannya mengatakan, PWI Karawang telah sukses menjadi percontohan bagi PWI kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Oleh sebab itu, kepada para pengurus baru iya berpesan untuk menjaga kualitas yang sudah bagus dan meningkatkan hal-hal yang masih dianggap kurang.
Dikesempatan yang sama, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Barat, Oland PH Sibarani menambahkan, sinergitas yang terjalin antara PWI Karawang dengan seluruh mitra-mitranya membuat organisasi ini tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang disegani.
Oland mengatakan, kontribusi PWI Karawang kepada Jawa Barat sangat dirasakan. Salah satunya, dalam dua pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) terakhir, PWI Karawang konsisten menyumbang medali emas.
Oland sendiri turun sebagai atlit di Porwanas yang berlangsung baru-baru ini di Banjarmasin, dalam cabang gaple. Meskipun tidak menyumbangkan medali untuk Tim Porwanas Jabar, kontribusi Oland bagi Kontingan Jabar cukup besar. Motivasi yang diberikannya kepada para wartawan yang terjun dalam Porwanas, mendapat jawaban prestasi dari para wartawan yang terjun sebagai atlet.
Kontingen PWI Jawa Barat pada Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV Kalimantan Selatan 2024 berhasil meraih 27 medali. Jawa Barat finis di posisi kedua klasemen akhir di bawah Kalimantan Selatan yang mendapat total 34 medali.
Yang membuat anggota Kontingen dari Jawa Barat termotivasi, khususnya wartawan anggota PWI Karawang yang ikut dalam Porwanas, Oland memberikan insentif yang cukup besar bagi peraih medali.
“Untuk yang mendapat medali emas, langsung saya transfer ke rekeningnya sepuluh juta,” ujar Oland di sela-sela makan siang di saung miliknya di kawasan Teluk Jambe Karawang, Selasa (3/9/2024) siang.
Ada peserta Porwanas dari Jabar yang diiming-imingi uang Rp 25 juta oleh Kontingan Porwanas daerah lain, asal bersedia mundur, dan merelakan medali emasnya untuk Kontingan yang akan memberi yang tersebut.
“Saya cuma bilang, apakah harga diri kalian hanya dua puluh lima juta?,” ungkap lelaki kelahiran Medan, 1 Juni 1964 ini, mengulangi pertanyaan terhadap sang atlet. Akhirnya anggota Kontingen Jabar itu memilih tetap bertanding, dan meraih medali emas.
Untuk mensuseskan perjuangan Kontingen Jabar di ajang Porwanas Banjarmasin belum lama ini, Oland memang merogoh koceknya cukup dalam. Tapi dia merasa bangga dan bahagia, karena membawa PWI Jabar meraih posisi kedua dalam Porwanas Banjarmasin.
Pertanyaannya, dari bagaimana Oland mampu mengeluarkan biaya yang cukup besar itu dari kocek pribadi?
Jangan salah menilai, atau berprasangka buruk terlebih dahulu. Di luar profesinya sebagai wartawan, beliau juga seorang pengusaha. Bisnisnya bukan hanya di Karawang, tetapi juga di luar Jawa, terutama di Sulawesi. Drs Oland PH Sibarani kini sukses mengelola perusahaan transportasi limbah medis antarpulau skala nasional. Oland kini menduduki jabatan Komisaris di PT Kelola Lingkungan Selaras (KLS).
Dari keuntungan perusahaannya itulah, dia kerap membantu kebutuhan wartawan dalam kegiatan Porwanas, atau kegiatan lainnya. Tidak jarang dia membantu untuk kebutuhan pribadi.
Meski pun seorang pengusaha yang cukup sukses, lelaki kelahiran Tebing Tinggi yang memiliki satu anak dan seorang isteri ini, kerap berpenampilan sederhana. Tidak jarang ia membuka pakaian bagian atasnya jika sedang kegerahan saat main kartu. Salah satu hobinya adalah main kartu. Saat ini ia sedang giat belajar main bridge, agar bisa mewakili Tim Jabar dalam Porwanas mendatang. Untuk itu tak segan-segan ia mendatangkan pelatih khusus, yang merupakan atlit bridge nasional untuk mengajarinya.
“Kalau beliau udah belajar, jangan diganggu. Dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar,” ungkap M. Syafrin Zaini, mantan Pengurus PWI Jabar, yang juga sahabat dekat Oland Sibarani.
Yang menarik dari pribadi Oland Sibarani adalah gaya kepemimpinannya yang kebapakan di PWI. Sebagai Ketua Dewan Kehormatan, dia tidak tidak bersikap otoriter dalam menegakkan peraturan di dunia kewartawanan, terutama terhadap penerapan Kode Etik Jurnalistik.
“Siapa sih orang yang tidak punya salah di dunia ini. Wartawan juga begitu. Saya meminta mereka menegakkan Kode Etik Jurnalistik dalam menjalankan profesinya. Tetapi kalau dalam prakteknya ada kesalahan, ya kita ingatkan, sebagaimana bapak menegur anaknya. Ternyata dengan begitu banyak wartawan yang kembali ke jalan yang benar,” kata mantan Ketua PWI Kabupaten Karawang ini.
Oland juga memiliki empati yang tinggi. Hatinya gampang tersentuh melihat kesusahan orang lain. Kehidupan pahit yang pernah dijalaninya — ia pernah menjadi penarik becak dan sopir angkot meskipun memiliki gelar sarjana — membuat hatinya mudah tersentuh. Itulah yang membuat begitu banyak orang mencintai Oland PH Sibarani. (herman wijaya)