Home / Berita / Esai

Rabu, 10 November 2021 - 15:39 WIB

Wawancanda Wagiman Deep: Program Mengatasi Banjir itu Sabar dan Berdoa. Cangkemkan!

Wagiman Deep yang selow saat diwawancandai Defacto

Wagiman Deep yang selow saat diwawancandai Defacto

Musim hujan sedang memasuki masa puncaknya. Di penjuru Nusantara, bahkan di pelbagai belahan dunia, bencana banjir menjadi ancaman yang menyusahkan rakyat bahkan merenggut korban jiwa. Di Indonesia, meski banjir melanda pelosok daerah, tetap saja Jakarta yang menjadi pusat perhatian masyarakat. Untuk mengetahui kenapa hal itu bisa terjadi, DeFacto melakukan wawancanda, akronim wawancara bercanda, dengan Wagiman Deep.

Di Republik Twitter, WagimanDeep212al Habieb Selow menyebut dirinya sebagai Akun Relijiyes ke VIII, Pabrik Figur, Buzer Dirham, Beking Vokal Tali Ban sekaligus Korlap Laskar Berbagi Kasih Indonesia—sebuah komunitas yang aktif melakukan kegiatan sosial di penjuru Indonesia

Status dan komentar satirenya tajam, otentik dan jenaka mengundang tawa, seringkali nylekit dan kadang sarkastis tapi tidak sampai menghina yang ia kritisi. Format humor satire setidaknya menyelamatkan Wagiman Deep dari tabiat arogan dan hasrat mengumbar kebencian.

Berikut Wawancanda Wagiman Deep secara tertulis perihal banjir di Jakarta.

Baca Juga  Ketua PWI Pusat Zulmansyah Sekedang: Menjaga Kebhinekaan Penting Dilakukan Media Massa Jelang Pilkada 2024

Setiap musim hujan begini di mana-mana pasti banjir. Tapi, kenapa hanya Jakarta saja yang gubernurnya dikritik habis-habisan?

Krena Jakarta adalah ibunya kota negara, mau ndak mau jadi contoh dan tolok ukur kota-kota laen sbage anaknya di indonesia. Dan krena soal banjir ini slaluw emang sudah jadi “Langganan Bahan Kampanye” di DKI. Siapapun Cagub nya wektu pilkada banjir jadi sebuah senjata dengan janji solusi dan istilah yang cemacem misal Naturalisasi, Resapanisasi, dll. Lagi pulak yang mengkritik itu krena kurang kerjaan, ndak sekolah memuji.  

Padahal, cukup banyak kan yang sudah dilakukan Gubenur Jakarta untuk mengatasi banjir?

Tentu saja sudah banyak yg dilakuken pak Gubernur ntuk menghabiskan anggaran, ehh maap, maksud ane mengatasi banjir. Bahkan terlalu banyak sampek anggaran ngatasi banjir pernah harus dikurangi. Mengelola anggaran itu harus hemat. Kalow boros nanti bisa kelebihan bayar tow…

Baca Juga  Taman Parapuar Akan Jadi Daya Tarik Baru Wisata Alternatif di Labuan Bajo NTT

Tapi yaa emang ternyata banjirnya bandel aja kagak mau cepat masuk ke tanah, malah antre lama-lama,  dan datengnya keroyokan.  Jadi kalo pinjam kata pak Wagub,  “airnya kebanyakan”.

Cangkemkan! Saat inih yang digencarken adalah Program sabar, berdoa, sabar dan berdoa. Smoga program sabar dan berdoa bisa diterima oleh warga DKI. Setidaknya andai air nya kagak terserap tapi anggarannya sudah terserap, muehehe…

Lalu kenapa hanya gubernurnya saja yang dikritik warga Jakarta dan bahkan oleh yang bukan penduduk Ibu Kota?

Kenapa cm gubernurnya yg dikritik? Naah inih salah kaprah, harusnya warga yg milih Gubernur sbage pembantu rakyat yg musti disalahkan dan bertanggung jawab, Gubernur ituh adlh pembantu nya warga. Klo sampe gagal dlm melaksanakan tugas dr warga ya yg salah yg milih pembantu tow.

Kan ada pepatah “jangan salah pilih” tow. Nah kalo akhirnya mengecewakan yang salah adalah yang milih apa yang dipilih? Kan juga ada program sabar, berdoa, sabar dan berdoa tow. Cangkemkan itu.

Baca Juga  IPW Apresiasi Langkah Cepat Kapolri Wujudkan Asta Cita ke-7 Pemerintahan Prabowo

Kenapa ya upaya mengatasi banjir, misalnya bikin sumur resapan, perbaikan got, pengerukan kali dll, kok dilakukan di musim hujan dan tidak di musim kemarau?

Kalau dikerjaken waktu musim kemarau kan panas, yang kerja gampang haus, kringetan banyak, kulitnya jadi item kan tentu jadi nambah anggaran buat beli salep glowing. Biarpun dikerjaken di musim hujan, mbikin sumur resapan, naturalisasi sungai, Toa alarm sirine banjir dll itu tentu saja efektip walo kgak solutip, slaen penyerapan anggaran juak biar kelihatan kerja basah…, muehehe… 

Di musim hujan begini, apa yang harus diwaspadai dan diperhatikan oleh warga yang tinggalnya di lokasi langganan banjir?

Tetap patuhi program sabar, berdoa, sabar dan berdoa. Itu saja. Mudah2an banjir cepat berlalu agar kita bisa nonton Formula E dengan tenang.* harry tjahjono

Share :

Baca Juga

Berita

Kapolri Ingin Kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga Polda-Polres, Dukung PPA
Nigeria

Berita

Museum Nasional Seni Afrika di Washington Mulai Kembalikan Perunggu Benin ke Nigeria

Berita

Tim K-9 Polda Jateng Berhasil Temukan Jenazah Bayi 5 Bulan yang Tertimbun Tanah Longsor

Berita

Catatan Akhir Tahun IPW : Listyo Sigit Belum Mampu Hadirkan Polri yang Presisi

Berita

Gunung Lewotobi Laki-laki Level IV (Awas)Bandara Sekitar Amati Sebaran Abu Vulkanik

Berita

Maknyus, Rasa Asem asem di Warung Koko Tewel

Berita

Harta Capres Cawapres

Berita

Penrad Siagian dan Kajari Pematang Siantar Perkuat Sinergi untuk Atasi Konflik Agraria