Prosesi pengembalian perunggu Benin oleh Perguruan Tinggi Jesus Cambridge ke Nigeria
DeFACTO.id – Direktur Institusi Museum Nasional Seni Afrika Kota Washington, Ngaire Blankenberg, mengatakan akan mengembalikan Perunggu Benin ke Nigeria, Jumat (05/11/21). Artefak tersebut merupakan didapat dari hasil penjarahan yang terjadi ketika Inggris menginvasi Kerajaan Benin pada tahun 1897.
“Saya dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah menurunkan Perunggu Benin yang sebelumnya dipamerkan, dan kami berkomitmen untuk mengembalikannya ke negara asalnya,” kata Blankenberg. “Masa depan yang lebih baik tidak akan tercipta, bila kita tidak mengerahkan usaha terbaik kita dalam memperbaiki luka masa lalu.”
Pada awal tahun ini, terdapat 21 artefak milik Kerajaan Benin yang dipamerkan di Museum Nasional Seni Afrika, Kota Washington, Amerika Serikat. Menurut data online museum tersebut, secara keseluruhan terdapat 38 artefak Kerajaan Benin yang dikoleksi. Setelah ditelusuri, hampir setengah dari koleksi tersebut didapat dari ekspedisi Inggris pada tahun 1897, seperti beberapa plakat, kepala, dan figur peringatan.
Setelah penjarahan pada tahun 1897, artefak-artefak Kerajaan Benin pun diperjualbelikan dan tersebar ke berbagai penjuru dunia. Dan Artefak Benin yang masih dapat diselamatkan tersebar di berbagai museum di seluruh dunia. Tercatat, sebanyak 160 museum mengoleksi artefak Benin.
Seminggu yang lalu, Universitas Aberdeen dan Perguruan Tinggi Jesus Cambridge sudah mengembalikan beberapa artefak yang merupakan hasil curian ke Nigeria.
Sebelumnya, pada pertengahan bulan Oktober lalu, Jerman dan Nigeria telah menandatangi sebuah nota terkait pengembalian artefak Benin. Sekitar 1100 patung Benin yang tersimpan di beberapa museum di Jerman direncanakan akan dikembalikan ke Nigeria pada kuarter kedua tahun 2022, antara tanggal 1 April – 30 Juni. * Icad N.G.