Home / Berita

Selasa, 17 Oktober 2023 - 00:37 WIB

Sejumlah Tokoh Tandatangani “Maklumat Juanda”

Defacto, Jakarta – Sejumlah tokoh yang terdiri dari beragam latar belakang yakni aktivis, akademisi, agamawan, budayawan, hingga wartawan menyampaikan Maklumat Juanda, mengkritisi situasi politik dan kepemimpinan nasional. 

Pernyataan itu disampaikan di Jalan Juanda, Jakarta, Senin (16/10/2023).

Mereka menyoroti perilaku elite politik dalam proses pemilihan presiden dan pemilihan umum 2024 yang mengabaikan kepatutan politik.

Prosedur demokrasi disalahgunakan untuk memfasilitasi oligarki yang lama mengakar di era rezim Soeharto. Penyelesaian pelanggaran HAM berat berhenti di ranah non-yudisial, instan, dan terhalang oleh kompromi politik jangka pendek.

Baca Juga  "Belenggu Nalar" Buku Tentang Penjualan Kapal Tanker Pertamina Berujung Kriminalisasi

Politik dinasti terasa kental ketika Presiden menyalahgunakan kekuasaan yang sedang dipegangnya untuk mengistimewakan keluarga sendiri. Anak-anaknya yang minim pengalaman dan prestasi politik menikmati jabatan publik maupun fasilitas bisnis yang tak mungkin didapat tanpa status anak Kepala Negara/Presiden yang berkuasa.

Presiden pun terus bermanuver untuk menentukan proses Pemilu 2024 dengan menggandeng kubu politik yang menjamin masa depan sendiri dan dinasti keluarga.

Baca Juga  Ken Setiawan: MUI Dibiayai Pemerintah tapi Jadi Sarang Oposisi

Rasa keadilan diinjak-injak. Masa depan bangsa dijadikan permainan kotor.

“Kami memergoki perilaku politik yang nista dari penguasa dan kalangan atas ini. Ukuran moral, tentang yang adil dan tidak adil, yang patut dan tidak patut telah hilang. Perilaku yang nista itu adalah kolusi dan nepotisme yang dirobohkan oleh gerakan reformasi, seperempat abad lalu,” bunyi Maklumat Juanda tersebut.

Itu sebabnya di sini kami, sejumlah warga negara dari pelbagai kalangan, bersuara. Indonesia memerlukan politik yang diabdikan untuk kedaulatan rakyat.

Baca Juga  Setelah Dipecat dari ITB, Dia Dipenjara, dan Darahnya Dihalalkan

“Kami mendesak para pemimpin bangsa, terutama Kepala Negara, Presiden Jokowi, agar memberi teladan, dan bukan memberi contoh buruk memperpanjang kebiasaan membangun kekuasaan bagi keluarga,”

Pembaca Maklumat Juanda ini terdiri dari Guru besar, dosen, agamawan, budayawan, mantan duta besar, mantan komisioner pemberantasan korupsi, atlet nasional, pengacara, wartawan; tokoh-tokoh pendidikan, hak azasi manusia, lingkungan hidup; produser, seniman dan pegiat literasi, sastra, teater, seni rupa dan film; tokoh-tokoh relawan Jokowi.

Share :

Baca Juga

AIRLANGGA HARTARTO

Berita

Airlangga Hartarto Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Karalloe

Berita

TPF PEN Film: Sejumlah Kurator Kerja Fiktif

Berita

Suara Hati Ganjar

Berita

Relawan Ganjar Pranowo Merangsek ke Ibukota
Karikatur

Berita

Atas Nama Hukum

Berita

Remember Pearl Harbor, Reuni Pembom Jepang dan Prajurit Amerika Yang Mempertahanankan Kapal
Sugeng IPW

Berita

Sikap Indonesia Police Wacth Ihwal Wacana POLRI di Bawah Kementerian
Sanur

Berita

Pembangunan Gedung Terminal Penumpang di Pelabuhan Sanur Dimulai