DeFACTO.id – Pandemi telah memberi efek negatif pada mayoritas sektor bisnis, terlebih bagi museum yang terdampak cukup parah. Salah satu museum yang tengah berada dalam masa krisis adalah Museum Ghibli di Tokyo, Jepang.
Sesuai dengan namanya, Museum Ghibli memiliki fasilitas serta bangunan yang serupa dengan di film-film keluarannya. Keunikan bangunan serta suasana museum, memunculkan kenangan yang ada dalam anime karya animator/sutradara legendaris, Hayao Miyazaki. Dan pengunjung dapat menonton beberapa anime pendek yang tidak bisa ditonton di tempat lainnya. Biasanya, museum Ghibli selalu ramai dikunjungi pengunjung domestik, bahkan turis yang berasal dari berbagai negara di seluruh dunia.
Akan tetapi, ditutupnya museum selama beberapa periode tertentu—tingginya infeksi Covid-19— dan penurunan tingkat kunjungan domestik, serta acara rekreasi di Jepang selama dua tahun terakhir, memberikan dampak buruk bagi pemasukan museum.
Museum Ghibli dibuka secara resmi untuk umum pada bulan Oktober 2001. Kini, bangunan berusia 20 tahun ini membutuhkan berbagai macam reparasi dan proyek perawatan jangka panjang yang berskala besar. Buruknya situasi yang tengah melanda tempat unik tersebut, membuat pihak Museum Ghibli meminta bantuan donasi kepada para penggemarnya di seluruh dunia.
“Saat ini, kami tengah mengoperasikan museum yang sedang dalam kondisi kritis. Dan bila cadangan finansial terus digunakan, maka sektor pengoperasian fasilitas dan rencana perawatan museum akan terancam,” ucap pihak Museum Ghibli.
Donasi terbuka untuk Museum Ghibli, berada di bawah naungan sebuah sistem bernama furusato nozei (“pajak kampung halaman”)—di mana dana yang disumbangkan ke bisnis lokal, dapat diklaim sebagai pengurangan pajak saat membayar biaya pengajuan di Jepang. Tak hanya berdampak baik ke Museum Ghibli, namun program donasi tersebut juga sangat membantu stabilitas finansial Studio Ghibli.
Proses donasi dapat dilakukan dari penggemar Ghibli yang berasal dari negara berbahasa Inggris, seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Singapura. Namun, akibat permasalahan legalitas, donasi tidak dapat dilakukan dari Inggris, China, anggota Uni Eropa, dan beberapa negara Eropa lainnya.
Selain itu, rincian lebih lanjut mengenai kampanye donasi untuk Ghibli dapat dilihat pada halaman situs https://www.furusato-tax.jp/gcf/1287 (bahasa Inggris ada di bagian bawah). Saat ini, kampanye penggalangan dana tersebut telah menyentuh sekitar 34,6 juta Yen (4,4 miliiar rupiahh), melebihi target awal 10 juta Yen. Penggalangan dana untuk Museum Ghibli akan terus berlanjut hingga akhir Januari mendatang.* Icad N.G.