Home / Berita

Rabu, 1 Desember 2021 - 21:33 WIB

Pemerintah Ingin Wujudkan Pemerataan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi

Pemerintah berkomitmen mewujudkan pemerataan pembangunan pariwisata dan pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

Hal itu tersirat dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Rakornas Lima DPSP), yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B. Pandjaitan, Rabu (1-12-2021).

Ini merupakan rakornas kedua sejak tahun 2020. Acara tersebut diadakan pada Rabu (1-12-2021). Di tahun 2021 ini, rakornas mengangkat tema “Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Transformasi dan Pengembangan Pariwisata Berkualitas secara Berkelanjutan”.

Baca Juga  Langensari jadi Lokus Gerakan Melawan Stunting HaloPuan dan PDI Perjuangan

“Kita harus mampu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dengan mengedepankan kepentingan bersama. Kita harus bekerja sama-sama, terlebih masih ada beberapa isu yang memerlukan perhatian pemerintah,” beber Menko Luhut membuka rakornas secara resmi.

Beberapa isu yang dimaksud, mencakup penyelesaian lahan, terpusatnya lokasi wisata yang dikunjungi mancanegara, serta pengelolaan lokasi wisata di Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Presiden RI Joko Widodo telah memberikan arahan agar DPSP diberikan dukungan secara penuh dan kini sudah dilakukan berbagai macam pembangunan.

Baca Juga  Trimedya Panjaitan Minta KPMP Sampaikan Bukti yang Kongkrit

“Sektor pariwisata pun membutuhkan dukungan transportasi dan kemudahan akses, yang mana saat ini masih kami upayakan,” ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama.

Menambahkan, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang bergabung secara virtual, menjelaskan bahwa pemerintah ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan saat wisatawan berkunjung. “

Dalam rakornas ini, diperkenalkanlah soal aplikasi untuk _monitoring_ proyek DPSP bernama Tomps. Sekarang pemantauan dapat dilakukan secara digital.

“Kami mengedepankan kemudahan dalam mengelola proyek melalui supervisi daring,” beber Direktur Utama PT Telkom, Alex Sinaga.

Baca Juga  Video: Kebakaran Hebat di Pelabuhan Tegal

Menutup rakornas, Menko Luhut menegaskan kembali akan perlunya kerja tim yang baik dan kompak agar Indoneaia mampu menjadi negara yang luar biasa.

“Eksekusi itu kuncinya. Saya minta semua dilakukan secara detil,” pinta Menko Luhut. Para pihak pun sepakat akan bekerja sama untuk menyukseskan pengembangan lima DPSP, termasuk mengenai jumlah penduduk yang tervaksinasi dan jumlah infrastruktur kesehatan. Agustina

Foto utama : Menko Marinvest Luhut B. Pandjaitan (Foto; Biro Komlik Kemenparekraf)

Share :

Baca Juga

Berita

Pemerintah Bertanggungjawab Hubungkan Semua Wilayah di Indonesia

Berita

Lilin Natal Bagi Pahlawan
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

Sartono Anwar, “Profesor” Galak yang Membawa PSIS Semarang Juara Perserikatan

Berita

Puan Ingatkan Perjuangan Partai untuk Kepentingan Bersama
Taylor Swift

Berita

Lagu Terbaru Taylor Swift “All Too Well” Versi Panjang Berada di Peringkat 1 Billboard Hot 100

Berita

Kapolri Ingin Kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga Polda-Polres, Dukung PPA

Berita

Video Langka Konser Berdarah Rolling Stones cs Ditemukan