Defacto – Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2023 telah berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan hal itu dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2023).
“MotoGP Mandalika menuai hasil yang baik, dan kita dapat pengumpulan data awal. Tapi yang saya sampaikan estimasi perputaran uang dan penjualan tiket ini sangat tinggi dan sudah melampaui target kita,” kata Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga mengatakan berdasarkan hasil sementara riset internal yang dilakukan oleh Kemenparekraf, ada 90 persen dari 102.929 pengunjung yang ingin kembali datang ke kawasan Mandalika dan sekitarnya. “Mereka juga merasa puas dengan event MotoGP, akomodasi, dan transportasi publik,” katanya.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhati menambahkan riset internal dan pengumpulan data ini masih terus dilanjutkan hingga 21 Oktober 2023 dan hasilnya akan diumumkan secara berkala dari 23 Oktober hingga awal November 2023. Berdasarkan data sementara yang telah terkumpul, hasil awal sangat sementara menunjukkan rata-rata para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di sekitar kawasan Mandalika mengalami peningkatan pendapatan sebesar 36,54 persen.
“Pelaku usaha setuju untuk kembali mengikuti event ini di masa depan. Para pelaku usaha juga menyatakan bahwa MotoGP Mandalika memberikan dampak yang baik bagi peningkatan omzet usaha dari para pelaku usaha tersebut,” kata Dessy.
Selain itu, okupansi penginapan di sekitar Mandalika pun mencapai angka 100 persen dengan kenaikan tarif penginapan pada rentang kenaikan harga dua hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya.
Meski demikian, ada sejumlah catatan yang menjadi bahan evaluasi berdasarkan yang telah terkumpul. Di antaranya terkait kebersihan toilet dan ketersediaan musala, serta fasilitas untuk anak, lansia, dan ibu menyusui.
“Bahwa fasilitas penunjang sudah cukup baik walaupun masih kurang bersih, musala perlu diperbaiki secara jumlah dan kelayakannya. Kami juga optimistis Moto GP 2024 bisa berjalan lebih baik untuk mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dessy. (*/hw)