DeFACTO.id – Ada hal yang tak biasa terjadi di Terminal Tipe A Tirtonadi, yang menjadi salah satu simpul transportasi strategis di kota Solo, Jawa Tengah. Terminal yang umumnya digunakan sebagai tempat naik turun penumpang angkutan bus, pada pada Sabtu malam nanti, 8 Januari 2022, akan menjadi tempat pertunjukkan seni dan budaya.
![](https://via.placeholder.com/728x90/cccccc/ffffff.png?text=Put Your Ad Here)
Bertempat di Tirtonadi Hall yang berada di lantai 2 (dua) Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tersebut, akan digelar konser musik dan pertunjukkan seni secara live streaming bertajuk “Di Tirtonadi, Berbuat untuk Seni Budaya Solo”, yang menghadirkan penyanyi ternama Tulus dan seniman besar Sardono W. Kusumo atau dikenal dengan sebutan Mas Don.
![](https://defacto.id/wp-content/uploads/2022/01/Sardono-724x1024.jpg)
“Melalui acara ini, kami ingin memperkenalkan sebuah konsep yang tidak biasa kepada masyarakat, bahwa Terminal Tirtonadi tidak hanya sekedar terminal biasa, tetapi juga berfungsi sebagai pusat kreasi dan pusat kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat di Solo dan sekitarnya,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, Sabtu (8/1).
Konser tersebut bisa disaksikan secara live streaming melalui akun Youtube Kompas TV. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Perhubungan dengan media Kompas dan para pegiat seni di kota Solo.
Pertunjukan ini akan menjadi kick off atau awal dari kegiatan serupa yang akan dilakukan secara rutin kedepannya di Terminal Tirtonadi.
Dengan adanya penambahan fungsi terminal, diharapkan semakin banyak masyarakat dari berbagai kalangan dan anak muda hingga orang tua, dan para penikmat seni yang datang ke terminal. “Kami juga berharap, kegiatan ini turut meningkatkan pamor terminal bus dan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum bus,” tutur Adita.
Terminal Tirtonadi memiliki letak strategis, di pusat kota Solo dan telah terintegrasi dengan Stasiun Ka Solo Balapan dan Bandara Adi Sumarmo Terminal yang berada di lahan seluas 5 hektar ini contoh untuk pengembangan terminal lain di wilayah Indonesia. * Igor Damora