Home / Wisata & Budaya

Jumat, 29 Oktober 2021 - 22:39 WIB

Lawang Kuari Harus Dilestarikan

Keberadaan objek wisata Lawang Kuari di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat,  menarik perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Saat mengunjungi tempat tersebut, Jumat (29/10/2021), LaNyalla meminta Lawang Kuari untuk dijaga dan dilestarikan.

Lawang Kuari memiliki nilai historis tinggi. Karena, berkaitan erat dengan keberadaan Kerajaan Kusuma Negara Sekadau. Sayangnya, banyak coretan cat semprot dari tangan-tangan jahil.

Lawang Kuari sendiri cukup unik, karena letaknya berada di seberang Sungai Kapuas. Untuk menjangkaunya harus menyeberang menggunakan kapal.

Baca Juga  Lonjakan Harga Beras Boleh Jadi Akibat Bansos Ugal-ugalan

Lawang Kuari memiliki tiga goa. Pertama, adalah milik suku dayak, kedua dimiliki oleh suku Melayu, serta yang terakhir adalah milik etnis Tionghoa.

Ada cerita yang menarik di tempat ini, di mana jika kita berhasil menembus goa, kita bisa melihat istana dari Kerajaan Pangerang Agung.

Abang Mohd Firman, Pangeran Bendahara Kusuma Negara mengisahkan, pada masa itu, semestinya Pangeran Agung-lah yang meneruskan tahta kerajaan.

Baca Juga  "Our Tampines Hub"  Fasilitas Berkumpul dari Pemerintah demi Masyarakat yang Lebih Sehat dan Cerdas

Namun justru Pangeran Kadar yang merupakan adiknya yang justru dinobatkan sebagai Raja.

“Pangeran Agung kemudian lari ke sini bawa warganya semua (pengikutnya). Di sinilah beliau menghilang. Maka di sini juga disebut bentang menghilang,” kata dia.

Meski menghilang di Lawang Kuari, namun sejatinya mereka tak benar-benar hilang.

“Kita terhalang kabut untuk melihatnya,” kata dia.

Baca Juga  E-Goverment Mendesak Diterapkan di Indonesia

Bahkan, sebagai bukti bahwa Pangeran Agung dan pengikutnya masih bertahta, setiap Jumat beberapa dari mereka menyempatkan diri melakukan salat jamaah di Masjid At-Taqwa yang tak jauh dari Kerajaan Kusuma Negara.

“Kalau setiap Jumat, kalau ada orang baru yang salat di Masjid At-Taqwa, itu pasti dari sini. Kami sudah paham kedatangan mereka. Kita tidak komunikasi. Cirinya adalah di atas bibir tak ada belahan seperti kita ini,” kataya.

Share :

Baca Juga

Wisata & Budaya

Orang Utan di Bukit Lawang Langkat Sumut

Wisata & Budaya

Manperkraf Ajak Masyarakat Ramaikan “Indonesia International Book Fair 2024” di Jakarta

Wisata & Budaya

Ni Luh Jelantik Minta Pemerintah Turunkan Pajak Bisnis Hiburan

Berita

Pagaralam, Magnet Wisata Sumatera Selatan

Wisata & Budaya

Kemenpar Gelar FAM Trip bagi KOL India Promosikan Bali dan Lombok

Wisata & Budaya

Membersihkan Patung Dewa

Wisata & Budaya

Desa Wisata Sesaot Lombok Barat, Berada di Jalur Pendakian Menuju Gunung Rinjani

Wisata & Budaya

Koperasi Desa Merah Putih Berpotensi Datangkan Dampak Besar dalam Pengelolaan Pariwisata