Home / Berita / Bisnis / Ekonomi / Olahraga & Hiburan

Selasa, 6 Februari 2024 - 11:48 WIB

Film Jadi Salah Satu Subsektor Ekonomi Kreatif yang Tumbuh Positif pada Tahun 2033

Jakarta, Defacto – Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno”, Senin (5/2/2024), menjelaskan kondisi makro di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2023 dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11,7 juta atau naik 98,30 persen dibandingkan tahun 2022.

“Komposisi penanaman modal asing juga mengalami peningkatan, di tahun 2022 sebesar 30,39 persen dan di 2023 sebesar 36,7 persen,” kata Dessy.

Lebih lanjut Dessy mengatakan, dari seluruh subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif, film menjadi salah satu yang memiliki pertumbuhan paling positif. Di sepanjang tahun 2023 total jumlah penonton bioskop tanah air mencapai 55 juta.

Baca Juga  Kunjungan Kapolres Metro Jakarta Utara ke Bawaslu, Langkah Kuat untuk Pemilu yang Aman dan Kondusif

“Sebuah rekor juga bahwa ada 20 judul film Indonesia yang masing-masing mencapai 1 juta penonton. Ini berarti daya tarik subsektor film ini sangat tinggi dan tentunya kita berharap tenaga kerjanya, baik di (sektor) animasi dan video terus bertumbuh,” kata Dessy. 

Economic Adviser & Senior Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal, mengatakan, secara sektoral industri finance masih menjadi yang paling diminati dalam ruang investasi. Namun kinerja sektor-sektor berbasis leisure tidak bisa dihilangkan begitu saja termasuk salah satunya kinerja saham MD Pictures (IDX: FILM).

Baca Juga  Desa Wisata Arborek Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik

“Ada beberapa peristiwa yang mungkin membuat (tren) dia (FILM) turun, tapi kalau kita tarik tren line-nya itu ke atas terus,” ujar Fithra. Ia juga mengatakan perkembangan masyarakat kelas menengah yang signifikan sebagai salah satu pendorong meningkatnya kinerja sektor film.

Sebagai industri yang tumbuh positif, FILM juga memiliki peluang investasi yang besar. Tidak hanya dari jumlah penonton, FILM juga memiliki Intellectual Property (IP) tinggi di mana satu film nilainya ditaksir bisa mencapai Rp15 triliun.

“Nilai-nilai yang terus berputar ini adalah satu hal yang menurut saya sangat menjanjikan ke depan. Bicara IP keseluruhan dari subsektor film, kita bicara potensi Rp130 triliun dan juga mengenai penciptaan 400 ribu sampai 500 ribu tenaga kerja. Jadi kalau kita bicara masa depan industri kreatif Indonesia, adalah konten kreatif atau content creation,” kata Fithra. 

Baca Juga  Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin Hadiri HUT ke-50 PDIP

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kemudian mendorong agar lebih banyak emiten dari pelaku ekonomi kreatif Indonesia khususnya di sektor film menjadi emiten di lantai bursa.

“Kita harus mendorong lebih banyak lagi emiten kita di pasar modal untuk lebih mewarnai prospek investasi kita,” ujar Menparekraf Sandiaga. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Jodglo Kelun

Berita

Joglo Palereman Kelun Kota Madiun, Moncer di Masa Pandemi

Berita

Lilin Natal Bagi Pahlawan

Berita

Barongsai Buatan Bogor Diminati PembeliĀ  dari Arab Saudi

Berita

Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Polri Evakuasi Ibu dan Bayi dari Gang Sempit

Berita

Klinik Hemodialisa “Esa Pemuda”, Melayani dengan Hati
Putin

Berita

Bagaimana Jika Indonesia Diboikot Seperti Rusia?
Tatang

Berita

Garden Consultant Indonesia dari Cihideung hingga Korea

Berita

BPTJ Uji Coba BISKITA Trans Depok