Home / Berita

Senin, 8 September 2025 - 13:05 WIB

Dialog Lintas Media dan Profesional Muda Indonesia-Tiongkok, Berlangsung Menarik dan Sukses

Jakarta, Defacto – Sebuah forum dialog penting guna memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok, dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, dan 70 tahun Peringatan Konfrensi Asia Afrika bertajuk “Berbagi Gagasan, Membangun Masa Depan Bersama Indonesia-Tiongkok” telah berlangsung sukses.

Event yang diinisiasi Kantor Berita dan Informasi Pemerintah Guangxi Zhuangzu, Republik Rakyat Tiongkok dan Televisi Nasional Indonesia (TVRI) didukung Pusat Komunikasi Internasional Guangxi (Guangxi Daily Group), Guangxi Radio & Television Group, dan Harian Inhua Indonesia, pada Jumat 29 Agustus 2025 lalu, bertempat di Museum Hakka Indonesia, TMII, Jakarta antusias diikuti lebih kurang 100 peserta.

Ada sebelas (11) nara sumber perwakilan muda terpilih dari berbagai bidang, baik berasal media, industri, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan instansi pemerintah Indonesia dan Tiongkok, berdiskusi mendalam dan berinteraksi mengenai tiga topik utama, yaitu ; Komunitas Masa Depan dan Mitra Sejawat, Integrasi Media untuk Perkembangan Bersama, Kecerdasan Buatan (AI) Mendukung Semua Sektor.

Dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (5/9), suksesnya acara karena antusias peserta, yang berambisi menjadi generasi penerus dalam menekuni dunia digitasl yang semakil global dan kompleks.

Baca Juga  Pembangunan Pelabuhan Palembang Baru Gunakan Skema Pendanaan Kreatif Non APBN

Sesi pertama, dipaparkan “Komunitas Masa Depan dan Mitra Sejawat”, dengan narasumber, Prof. Luo Chuanyu, Wakil Dekan Institut Studi Tiongkok–ASEAN, Universitas Guangxi, yang menekankan bahwa kerjasama Tiongkok–Indonesia bukan hanya kemitraan geografis alami, tetapi juga praktik nyata konsep komunitas dengan masa depan bersama.

Sementara, Ahmed Zakaria, Produser Senior TVRI, menyoroti pentingnya generasi muda dalam memperdalam pertukaran budaya, dan teknologi dengan media sebagai jembatan komunikasi masyarakat kedua negara.

Liu Yan, Senior Marketing Director SGMW Indonesia (perusahaan otomotif patungan Tiongkok–Indonesia, merk “Wuling”), membagikan pengalaman sukses industri otomotif Tiongkok di Indonesia, menekankan peluang luas bagi generasi muda dalam mobilitas hijau /zero carbon dan manufaktur cerdas (AI)

Sementara Pan Weile, Manajer Bisnis dan Material Proyek KA Cepat Jakarta–Bandung (China Railway dikenal Whoosh), menyatakan bahwa keberhasilan proyek ini tidak hanya mendorong modernisasi infrastruktur Indonesia, tetapi juga menjadi model kerjasama bilateral.

Baca Juga  Soal Pertemuan Anak-anak Presiden, Puan Maharani Sebut Silaturahmi Selalu Dilakukan

Dalam sesi kedua mengangkat tema “Integrasi Media untuk Perkembangan Bersama”; jurnalis Nami dari YLR TV (media muda berbasis digital di Indonesia) menegaskan bahwa di era digital, media tradisional dan baru harus berkolaborasi lintas platform untuk menyampaikan kisah persahabatan Tiongkok–Indonesia dengan lebih baik.

Huang Jundong (Pusat Komunikasi Internasional Guangxi) dan Liu Wanying (Guangxi Radio & Television) berbagi pengalaman terkait upaya media Guangxi dalam komunikasi internasional dan pertukaran lintas budaya.

Steven Wansa Wirahadja, Business Development Manager Alibaba International Station Indonesia, menambahkan bahwa platform perdagangan digital global ini membantu UMKM Indonesia mengakses pasar internasional melalui e-commerce, sekaligus membuka peluang baru bagi generasi muda pengusaha kedua negara.

Sementara dalam sesi ke tiga, mengangkat tema “Kecerdasan Buatan (AI) Mendukung Semua Sektor”; Dr. Dini Fronitas Ali, dari Pusat Riset AI dan Keamanan Siber BRIN (lembaga penelitian utama Indonesia), menekankan bahwa AI menjadi pendorong penting transformasi sosial dan ekonomi, dan kerjasama penelitian serta pengembangan SDM antara kedua negara perlu diperkuat.

Baca Juga  Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai 55,65 Persen dari Target Tahun 2024

Wen Jiakai, CEO Dayi Technology (Guangxi), memperkenalkan inovasi perusahaan dalam bidang bahasa dan AI, menekankan potensi besar AI dalam komunikasi lintas budaya dan perdagangan internasional. Dr.(cand).Ir. Yohanes Kurnia Widjaja, ST, MMSI – Founder ROBOPARK Indonesia dan SARI TEKNOLOGI GLOBAL, arsitek dan insinyur AI asal Indonesia ini menyatakan bahwa masa depan AI berada di tangan generasi muda inovatif. Adanya kerja sama Tiongkok–Indonesia dapat menghasilkan produk AI yang aplikatif untuk meningkatkan industri dan pembangunan sosial.

Usai mengikuti acara, para Perwakilan muda sepakat bahwa: Media adalah jembatan untuk memahami dan mempererat persahabatan.

AI menjadi penggerak masa depan, sehingga penelitian dan kolaborasi industri harus ditingkatkan. Dan Generasi muda adalah kekuatan baru hubungan kedua negara, yang berperan penting dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama.

Kolaborasi generasi muda akan menjadi fondasi kuat dan sumber energi abadi dalam pembangunan komunitas dengan masa depan bersama Tiongkok–Indonesia.(**)

Share :

Baca Juga

Berita

BPTJ Bersama Dinas Kabupaten Bekasi Siapkan Operasional Layanan BISKITA
Astronot

Berita

Jepang Targetkan Kirim Astronot ke Bulan

Berita

Sri Mulyani Jawab Tuntutan MPR yang Minta Dirinya Dicopot

Berita

Warga Aceh Kembali Jadi Korban Penipuan Kerja di Kamboja

Berita

Arul Lamandau Main Biola 45 Jam Nonstop

Berita

Kemenhub Terima Apresiasi Proyek Strategis Nasional

Berita

Kapolri Terima Audiensi FKN, Perkuat Komitmen Jaga Kerukunan
Laksamana Sukardi

Berita

Senjata Nuklir Ekonomi