Home / Olahraga & Hiburan

Jumat, 19 Agustus 2022 - 13:02 WIB

Batang Pinang, Dari Sukabumi ke Manggarai, Lalu Menyebar ke Penjuru Ibukota

Defacto – Hujan baru saja reda. Langit di atas ibukota masih berwarna kelabu. Namun masyarakat di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah ramai berkumpul di pinggir bantatan Kanal Banjir Barat yang tak jauh dari permukiman penduduk, 17 Agustus 2022 lalu.

Masyarakat menunggu kegiatan panjat pinang dimulai. Batang pinang sudah ditancapkan di bantaran kali yang setiap musim hujan dilanda banjir.

Bantaran kali di kawasan Petamburan,  telah menjadi ruang publik bagi masyarakat yang tinggal di seberang kawasan Bongkaran yang legendaris itu. Dari tempat itu terlihat gedung-gedung jangkung di Jl. MH. Thamrin dan Jl. Jenderal Sudirman terluhat angkuh.

Warga yang sudah lama menunggu kegiatan berlangsung, mulai berteriak-teriak. Terutama ibu-ibu yang datang membawa anaknya.

Baca Juga  Hiii Story: Begitu Jokowi Membalap di Mandalika, Valentino Rosi Langsung Pamit Pensiun

Sejumlah pemuda bertelanjang dada yang sudah siap di sekeliling batang pinang, mulai mengatur strategi. Pemuda-pemuda yang berbadan kekar mengelilingi batang pinang. Mereka menyediakan bahunya untuk dijadikan tumpuan oleh pemuda lain.

Pemuda yang menginjak rekannya juga menyediakan punggung mereka untuk dijadikan pijakan oleh rekannya, supaya orang yang berdiri paling atas, bisa mendekati hadiah-hadiah yang digantung di lingkaran belahan bambu, di puncak batang pinang.

Ternyata tidak mudah meraih benda-benda yang tergantung. Karena beberapa pemuda yang sudah mencoba, beberapa kali merosot. Batang pinang yang telah dibersihkan kulitnya itu memang sengaja diolesi pelumas (biasa disebuk gemuk) agar licin.

Baca Juga  Tokoh Masyarakat Sunda Akan Gelar Acara Maklumat Sunda

Setelah berkali-kali mencoba, seorang lelaki bertubuh kurus akhirnya bisa mencapai puncak batang pinang, dan mengambil semua barang yang digantung. Itu pun setelah langit gelap. Tiga jam kemudian!

Panjat pinang adalah kegiatan paling menarik perhatian masyarakat. Menarik melihat para pemanjat yang tetap gigih, bahu membahu, untuk meraih “hadiah”, walau berilang kali gagal karena merosot lagi.

Tentu sedikit yang memperhatikan, dari mana batang-batang pinang didatangkan, karena di ibukota jangankan pohon pinang, menemukan pohon puteri malu saja sudah.

“Batang-batang pinang ini dibawa dari Sukabumi. Setiap tahun ratusan batang pinang yang turun di sini,” kata Yadi, seorang pedagang batang pinang di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat.

Baca Juga  Delapan Tim Akan Perebutkan Piala Gibran dalam Turnamen Sepakbola Antarwartawan di Solo

Para pedagang biasanya membeli seharga duaratus ribu rupiah per batang dari pemasok, lalu setelah dikuliti dan dipasang lingkaran bambu belah untuk menggantung “hadiah” saat agustusan, batang pinang itu dijual seharga Rp.600 ribu hingga Rp.1 juta.
Berdagang batang pinang hanya bisa dilakulan setahun sekali. Para pedagang tetap melakoninya rejeki yang cuma datang setahun sekali itu.

“Untungnya emang lumayan. Tapi kalo kita dagang di pinggir jalan kan ada aja yang minta duit. Ada dari Ormas, ada juga aparat berseragam,” kata Ikal, juga warga Manggarai yang meneruskan usaha orangtuanya berjualan batang pinang. (Matt Bento).

Share :

Baca Juga

Olahraga & Hiburan

Kuasa Gelap Ramaikan Tren Horor Religi di Sinema Indonesia

Olahraga & Hiburan

PSI: Segera Serahkan Bonus untuk Tim Thomas Indonesia

Olahraga & Hiburan

Bola Voli Kapolri Cup 2024, Kontribusi dan Dukungan Polri bagi Kemajuan Olahraga Indonesia

Olahraga & Hiburan

Ada 7 “Dosa” Dalam Penyaluran PEN Subsektor Perfilman
Kartikatur

Esai

Dokter yang Paling Terkenal

Olahraga & Hiburan

DSRT Raih Tiga Piala dari Dragrace Cicangkal

Olahraga & Hiburan

Tim Patriot Laporkan Pendudukan Kantor Parfi Secara Ilegal ke Bareskrim

Olahraga & Hiburan

Aktor-aktor Senior Sepakat Gelar Kongres Parfi