Amran Rusadi adalah Ketua PARFI Jabar kedua di era kepemimpinan Alicia Djohar (AD). Sebelum Amran Rusadi, PB PARFI mengangkat Hj Dewi Rusmanah Partadisastra atau biasa dipanggil Dewi Parta (belakangan Dewi Parta dibekukan kepengurusannya).
Dua pekan lalu Dewi Parta juga menceritakan kepada defacto.id tentang nasib dirinya yang diskorsing sebagai Ketua PARFI Jabar dan Kepengurusan PARFI Jabar dibekukan. Hal itu terjadi setelah diadakan sidang etik mirip sidang pengadilan di kantor PB PARFI, dengan Ketua Sidang Gusti Randa, anggota Mawardi Harlan dan Avent Christy. Tetapi setelah itu Dewi Parta tidak pernah menerima surat keputusan pembekuan PARFI Jabar maupun skorsing terhadap dirinya.
“Pertanyaan saya tentang surat pemecatan saya tidak pernah ada. Saya WA Gusti Randa tidak dijawab, ditelepon tidak pernah diangkat,” tutur Dewi Parta, yang pernah datang ke Bareskrim Mabes Polri untuk mempertanyakan nasibnya di PARFI Jabar, beberapa waktu lalu.
Terhadap Jef Elvakoeswara perlakuan dari PB PARFI lain lagi.
Jauh sebelum acara.pelantikan Amran Rusadi di di Hotel Horison, Jef bersama pengurus PARFI Jabar lainnya diminta untuk menemui Pengurus PB PARFI di Hotel Amarosa Bandung.
Ternyata waktu itu berlangsung acara Pelantikan Pengurus PB PARFI. Alicia Johar dan Gusti Randa sebagai Sekjen memberikan sambutan, dan PARFI Jabar memberikan laporan.
“Tapi kesannya mereka seperti menganggap PARFI Jabar itu tidak ada,” ungkap Jef.
Setelah acara di Hotel Amarosa, seluruh anggota PARFI Jabar mengadakan pemilihan kepengurusan di Gedung Galura, sesuai AD /ART PARFI. Hasilnya Jef Elvakoeswara terpilih sebagai Ketua PARFI Cabang Jabar, Wakil Ketua Iwan Guntari, SH, dan Sekertaris Ira. M Mambo, SH. Ketua Paniitia Pemilihan (Panpel) langsung melaporkan hasil pemilihan.
Setelah pulang dari Hotel Amarosa, ternyata Pengurus PARFI Jabar sudah ada. Hal itu menimbulan kehebohan di media sosial.
Sekum PARFI Gusti Randa merespon surat yang dikirim oleh Ketua Panpel. Gusti meminta agar pasal-pasal dalam AD / ART PARFI dimasukan sebagai dasar pelaporan. Saran Gusti Randa dituruti, lalu surat dikirim kembali melalui kantor pos. Ternyata sejak itu Gusti Randa tidak pernah memberi jawaban.
“Saya telepon tidak diangkat, saya WA tidak pernah dibalas,” ujar Jef.
Akhirnya Jef menelepon Ketua DPO Pong Hardjatmo. Pong juga tidak tahu kalau ada surat dari PARFI Jabar. Jef dan anggotanya lalu mengirim lagi surat kedua yang ditujukan kepada Ketua Umum PB PARFI, Sekum dan Ketua DPO.
Sampai bertemu dengan Gusti Randa di Bandung, surat yang dikirimkan juga tidak ada tanggapan. Ternyata SK untuk Ketua PARFI Jabar diberikan kepada Hj Dewi Rusmanah Partadisastra atau biasa dipanggil Dewi Parta (belakangan Dewi Parta dibekukan kepengurusannya).
Pada pukul 18.00 WIB Jef menelepon Ketua Umum PB PARFI Alicia DJohar (AD) yang dipanggilnya Bunda. Dia lalu diminta ketemu AD di rumahnya di Jalan Bagus Rangin, Bandung. Pukul 19.00 WIB ia bertemu dengan AD.
“Waktu itu saya tanyakan apa dasar pengangkatan Dewi Parta. AD tidak bisa menjawab. Dia kelihatannya sedih. Menurut dia, ini urusannya Sekum (Gusti Randa). Lah yang saya tahu kan PARFI itu di bawah Ketua Umum!” papar Jef.
Merasa tidak puas dengan jawaban AD, Irwan Guntari menanyakan melalui pesan WA ke Sekum PARFI Gusti Randa untuk menanyakan pengangkatan Dewi Parta. Gusti Randa menjawab singkat, “Saya kasihan dia sudah terlalu banyak ke luar uang.”
Soal pengeluaran uang itu juga pernah diungkapkan Dewi Parta kepada defacto.id. Ia bukan saja membiayai acara PARFI di Bandung, setiap ada pengurus PARFI ke Bandung ia harus menyediakan hotel untuk mereka.
Karena ingin mendengar sendiri jawaban dari Gusti Randa, Jef Elvakoeswara lalu meminta bantuan temannya yang ada di PSSI agar disambungkan dengan Gusti Randa. Tetapi rekannya di PSSI meminta agar ia menunggu saja dulu.
Akhirnya datang juga surat dari Sekum PARFI yang menjelaskan bahwa telah terjadi perubahan AD / ART PARFI dan kebijaksan PARFI lebih banyak ditentukan pada Peraturan Organisasi (PO).
Jef dijelaskan, berdasarkan PO, Ketua PARFI Dareah harus dijabat oleh orang terkenal, punya duit dan berwawasan.
“Saya percaya Dewi Parta atau Arman Rusadi orang berduit Tapi saya tidak kenal mereka. Apalagi kiprahnya di dunia film. Saya tidak pernah dengar!” kata Jef. (Bersambung)
Keterangan foto utama: Dewi Parta (keempat dari kanan) bersama jajaran Pengurus PARFI Jabar) – Foto: Patroliindonesia.