Home / Berita

Minggu, 3 Agustus 2025 - 20:53 WIB

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto, Momentum Hentikan Perselingkuhan Hukum dan Politik

Jakarta, Defacto – Senator Indonesia asal Sumatera Barat, Irman Gusman, menyambut baik langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberikan abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong dan amnesti kepada Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Irman menilai, keputusan tersebut bukan sekadar tindakan hukum, tetapi sebuah momentum penting untuk menghentikan praktik penyimpangan antara hukum dan kekuasaan yang telah mencederai tatanan berbangsa.

“Jangan ada lagi perselingkuhan hukum dan politik serta kriminalisasi hukum yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Irman, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

Baca Juga  Tim SAR Brimob Polda Metro Jaya Evakuasi Warga Kampung Melayu Terdampak Banjir

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo mengajukan dua surat permohonan ke DPR RI: abolisi untuk Tom Lembong melalui Surat Presiden Nomor R43 tertanggal 30 Juli 2025, dan permohonan amnesti untuk Hasto Kristiyanto. Keduanya sudah mendapat persetujuan DPR RI.

Terkait hal ini, Menteri Hukum RI, Supratman Andi Atgas, menyebut keduanya sebagai upaya menjaga keutuhan bangsa dan merajut rasa persaudaraan anak bangsa.

Baca Juga  Touring Mobil Listrik Jakarta Jambi Berawal di Terminal Kampung Rambutan

Namun bagi Irman, langkah tersebut juga memiliki dimensi moral dan kenegarawanan yang lebih luas. “Bila negara membiarkan teknokrat dan politisi dikriminalisasi karena keputusan sah atau sikap politiknya, maka kita sedang mengirim sinyal bahwa kejujuran dan kebebasan berpikir adalah risiko, bukan nilai,” tegasnya.

Irman Gusman memuji keberanian Prabowo sebagai langkah kenegarawanan yang positif di tengah situasi hukum yang seringkali dibajak oleh kepentingan oknum tertentu.

Baca Juga  Pameran Lukisan Datan Gingsir Sewu Warsa di Madiun Berakhir

“Langkah Presiden Prabowo ini penting untuk menjaga kondusivitas nasional, merajut kembali rasa persaudaraan antaranak bangsa, dan membangun Indonesia secara inklusif bersama seluruh elemen kekuatan politik yang ada,” jelasnya.

Dewan Pakar Majelis Ekonomi Bidang UMKM PP Muhammadiyah itu menegaskan, peristiwa tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan pembenahan serius terhadap sistem penegakan hukum di Indonesia. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Berita

Harta Capres Cawapres

Berita

Antisipasi Kecelakaan Pesawat, Bandara Lagaligo Gelar Penanganan Kondisi Darurat

Berita

Saksi Akui Sistem di Kemenkumham Sempat Menolak Pendaftaran PARFI

Berita

Penjualan Angpau Sambut Imlek 2025
Laksamana Sukardi

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Detak Detik Sumbu Bom Waktu (I)

Berita

Mini Seri “The Beatles: Get Back”, Misteri Bubarnya The Beatles
Anies Baswedan

Berita

Anies Baswedan Resmikan Lapangan Ingub Muara Angke di Penjaringan

Berita

KODIPEST dan SIM GO KING Sumbang Ratusan Buku untuk Voice of Istiqlal China Space