Benoa, Defacto – Indonesia semakin diperhitungkan sebagai destinasi kapal pesiar global. Hal ini dibuktikan dengan berlabuhnya kapal pesiar mewah ‘Anthem of the Seas’ milik Royal Caribbean Group di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (28/2).

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyambut kedatangan kapal yang membawa ribuan wisatawan mancanegara tersebut. Menurutnya, kehadiran kapal pesiar kelas quantum ini tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat wisata bahari dunia.
“Hal ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Pariwisata yakni ‘Pariwisata Naik Kelas’, yang bertujuan mengembangkan destinasi minat khusus termasuk wisata bahari,” ujar Wamenpar Ni Luh Puspa dalam sambutannya.
Acara penyambutan kedatangan kapal pesiar “Anthem of the Seas” ini juga tidak lepas dari kolaborasi yang erat antara Kemenpar, PT Pelindo, Kantor Staf Presiden, Pemerintah Provinsi Bali, dan sejumlah pihak lainnya.
“Kami sangat berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan operator pelayaran global, termasuk Royal Caribbean International, untuk menjadikan Indonesia sebagai pelabuhan bagi kapal pesiar internasional. Inisiatif ini diharapkan dapat meluas ke luar Bali, ke destinasi menakjubkan lainnya seperti Labuan Bajo, Lombok, dan Raja Ampat,” ujar Ni Luh Puspa.
Atas nama Kementerian Pariwisata, Ni Luh Puspa berharap wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Komisaris PT Pelindo, Jodi Mahardi mengatakan, pemerintah sangat mendukung pengembangan industri bahari yang salah satunya terlihat dari pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai hub untuk wisata bahari.
Terletak di bagian selatan Pulau Bali, Pelabuhan Benoa yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) telah mengalami berbagai pengembangan untuk meningkatkan kapasitas serta fasilitas. Sebagai pintu gerbang bagi wisatawan kapal pesiar, Benoa mampu menampung kapal berukuran besar, termasuk yang memiliki panjang lebih dari 300 meter. Pelabuhan ini juga memiliki terminal penumpang modern yang dilengkapi dengan fasilitas imigrasi, bea cukai, dan layanan wisata untuk memastikan kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke Bali
“Dalam waktu dekat kita akan melihat area ini dikembangkan. Tidak hanya untuk kegiatan hiburan, budaya, restoran, dan banyak lagi. Kami berharap dalam waktu dekat, saat Anda kembali ke Bali, sudah dapat melihat perkembangan yang terjadi,” kata Jodi Mahardi.
Sementara itu, Kapten kapal Anthem of the Seas, Toni Kristian menyampaikan antusiasmenya bisa memimpin pelayaran “Anthem of the Seas” berlabuh di Bali. Ia mengatakan seluruh proses kedatangan hingga berlabuhnya kapal yang mampu menampung lebih dari 4.180 penumpang serta 1.500 awak kapal ini berjalan dengan lancar karena didukung oleh kesiapan dan profesionalisme seluruh unsur.
“Ini merupakan salah satu upacara penyambutan fantastis yang saya alami. Saya ucapkan terima kasih atas seluruh persiapan yang telah dilakukan dalam mendukung kedatangan kami, saya ucapkan terima kasih untuk semua orang di sini dan berharap kerja sama yang lebih erat ke depan,” kata Toni.
Tidak hanya di Bali, selanjutnya kapal pesiar Anthem of the Seas rencananya juga akan berlayar ke Lombok. (*/hw)