Home / Berita

Senin, 29 Juli 2024 - 17:44 WIB

Menhub Paparkan Perkembangan Transportasi di IKN

Penajam Paser Utara, Defacto – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan dan memaparkan perkembangan transportasi di IKN, dalam rapat terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (29/7).

Beberapa hal yang dilaporkan Menhub kepada Presiden yakni kesiapan uji coba trem otonom (ART), progres pembangunan bandara IKN, dukungan transportasi laut untuk pembangunan dan transportasi di IKN, dan rencana kolaborasi transportasi dengan pemerintah provinsi maupun Otorita IKN.

Terkait dengan kesiapan uji coba trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN, Menhub menyatakan bahwa Presiden ingin sekali menjadikan trem otonom sebagai moda transportasi di IKN. Menhub menjelaskan, uji coba ART rencananya akan dimulai pada 5 Agustus mendatang. Saat ini rolling stock untuk ART sudah ada di Balikpapan. Adapun skema operasional pada masa uji coba yakni dengan menerapkan tiket gratis kepada penumpang, selama bulan Agustus hingga Desember 2024.

Baca Juga  Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri

“Kerja sama kita dengan perusahaan Cina yakni mereka memberikan layanan gratis, sementara kita menyediakan jalan yang sudah dikonstruksi oleh Kementerian PUPR dan Otorita IKN, juga marka jalan,” lanjut Menhub.

Selama masa uji coba gratis, akan ada dua unit rangkaian kereta (trainset) dengan masing-masing tiga gerbong. Kereta ini akan berputar melalui Jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat dan sisi timur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, dengan waktu tunggu (headway) 5 menit.

*Perkembangan Bandara IKN*

Kemudian Menhub menyampaikan perkembangan pembangunan bandara IKN, yang memiliki desain eco friendly, serta mencerminkan kearifan lokal Kalimantan. Pada proyek bandara IKN, Kemenhub membangun terminal bandara, sementara landasan pacu (runway) dibangun oleh Kementerian PUPR. Kondisi cuaca yang buruk selama dua bulan terakhir menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan bandara IKN.

Baca Juga  Meriah acara "Tribute to Sawung Jabo di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja

Untuk itu, Menhub telah menyiapkan sekenario penerbangan pada perayaan 17 Agustus mendatang, yakni melalui bandara IKN atau melalui bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan dan bandara APT Pranoto Samarinda.

“Presiden menyampaikan arahan yang tegas untuk tidak terlalu dipaksakan. Memang ada kemungkinan tertunda, tetapi Insya Allah akhir Agustus akan selesai,” ujar Menhub.

*Penyediaan Kapal Pinisi di IKN*

Lebih lanjut Menhub juga melaporkan penyediaan infrastruktur transportasi laut berupa kapal pinisi, dalam rangka mendukung pembangunan dan transportasi di IKN. Kapal pinisi ini nantinya akan melayani perjalanan wisata di IKN mulai 1 Agustus 2024. Selain itu, Kemenhub akan menyediakan satu unit kapal lagi melalui penugasan kapal pinisi milik PT Pelni. Menhub berharap kerjasama buy the service (pembelian layanan) ini, dapat menjadi stimulasi sehingga ke depan akan semakin banyak operator kapal yang tertarik untuk melakukan pelayaran komersil di IKN.

Baca Juga  Penyebab Meletusnya Perang Dunia 1 (full)

“Jadi akan kita lihat Balikpapan, seperti Labuan Bajo, banyak kapal phinisi. Kita tahu Balikpapan memiliki destinasi wisata, ada konservasi orangutan, ada penangkaran buaya, ini bagian dari satu kegiatan pariwisata. Kami nanti akan kolaborasi dengan pemerintah provinsi maupun OIKN,” imbuh Menhub.

Terakhir, Menhub menyampaikan rencana kolaborasi pengelolaan transportasi di IKN bersama dengan pemerintah provinsi maupun Otorita IKN. Kemenhub tengah menyiapkan Automatic People Mover System (APMS) atau teknologi pemantauan pergerakan di OIKN yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Berita

PSI Usung Kaesang Jadi Walikota, agar Depok Maju dan Tidak Intoleran

Berita

Manifestasi Kecemburuan Masyarakat dalam Kasus Sambo dan Mario

Berita

Laksamana Sukardi dan Anas Urbaningrum Gabung ke PKN
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

IPW Minta Polri Tuntaskan Kasus Bank Centris

Berita

Puan Maharani Ikuti Parade Senja Bareng Presiden Prabowo
KEMEN PUPR

Berita

Menteri PUPR Basuki Tandatangani 7 Prasasti Infrastruktur di Sulawesi Selatan
Presiden Jokowi

Berita

Presiden Jokowi: Kalkulasi yang Detail Potensi Energi Terbarukan